Mohon tunggu...
Bobby Junaidi
Bobby Junaidi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang Apa Saja

Gue tuh orangnye ...

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik dan Porno sebagai Bahasa Universal

5 Februari 2019   10:16 Diperbarui: 5 Februari 2019   10:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Musisi dilarang mendorong khalayak melakukan kekerasan serta melawan hukum, membuat konten pornografi, memprovokasi pertentangan antar kelompok, menodai agama, membawa pengaruh negatif budaya barat dan merendahkan harkat martabat manusia."

Pertanyaannya, siapa yang hendak membuat karya berisi hal-hal tadi?

Kalau orang barat sangat biasa melihat perempuan sekedar berkancut dan berbeha, adakah di sini yang berani melakukannya? Jika ternyata dianggap biasa, besar kemungkinan bahwa pengaruh itu sudah masuk sampai ke tulang sumsum. Saya sebagai laki-laki Indonesia, merasa tak mampu nahan diri melihat pemandangan macam itu.

Di satu sisi, jika pemerintahan di tengah jaminan kebebasan berpendapat ini dianggap anti kritik, bisa saja bagian ini menjadi pasal karet. Namun jika tak ada niatan seperti itu, rasanya tak ada masalah jika pasal ini diloloskan jika mempertimbangkan tanggung jawab sosial tadi.

Saya tak sepakat jika musik dikatakan sebagai satu-satunya bahasa universal yang bisa dipahami siapapun. Soalnya, ada satu lagi bahasa yang jauh bisa dipahami siapapun tanpa batasan latar belakang usia, intelektual dan lain sebagainya.

Bahasa tersebut adalah pornografi atau sebut saja bokep. Dan musik, kadang mengandung unsur itu dengan goyangan erotis berdalih seni. Lagi pula, aturan tinggal aturan. Soal pakai helm dan tak terobos lampu merah saja, masih lirak-lirik lantas biasa saja.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun