Setiap perusahaan, kelompok, atau organisasi memiliki tujuan. Seorang pemimpin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien.
Apa pemimpin itu sendiri? Pemimpin adalah orang yang memimpin sebuah perusahaan, kelompok, atau organisasi. Tujuan lebih mudah dicapai ketika para pemimpin dan anggotanya berada di jalur yang sama. Selain itu, pemimpin harus mampu menerapkan sifat-sifat kepemimpinan secara tepat dan benar.
Apa kepemimpinan itu sendiri? Kepemimpinan adalah suatu kemampuan atau kekuatan yang melekat pada diri seseorang. Sifat kepemimpinan ini digunakan ketika memimpin suatu perusahaan, kelompok, atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ditentukan ini dapat dicapai melalui sifat kepemimpinan.
Dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin adalah orang yang memimpin. Sedangkan kepemimpinan adalah tentang pemimpin atau bagaimana memimpin.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Di bawah ini adalah beberapa pengertian kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli.
a.) Sullivan dan Decker
Menurut Sullivan & Decker (1989) kepemimpinan adalah keterampilan seseorang dalam memberikan pengaruh terhadap pihak lain untuk melaksanakan perintah secara maksimal sesuai kemampuan.
b.) Ott
Menurut Ott (1996) kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.
c.) George R. Terry
Menurut George R. Terry (1972 : 458) kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
d.) Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo (1987:11) kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
e.) Stoner
Menurut Stoner, (1996 : 161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.
f.) Moejiono
Menurut Moejiono (2002) pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.
g.) Jacobs dan Jacques
Menurut Jacobs dan Jacques (1990:281) kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
h.) Sutarto Wijono
Ricky dan Ronald dalam Sutarto Wijono (2018: 3) mengemukakan bahwa kepemimpinan (Leadership) adalah proses memotivasi orang lain atau pengikutnya untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
i.) Sondang P. Siagian
Menurut Siagian (Sutrisno, 2017) mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
j.) Hemhiel dan Coons
Menurut Hemhiel dan Coons (1995) kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
Aspek-Aspek Penting Kepemimpinan
Aspek penting kepemimpinan dijelaskan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Edy Sutrisno (2009). Digambarkan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, yaitu:
1.) Pemimpin Harus Melibatkan Orang Lain
Orang lain yang dimaksud adalah pengikut, bawahan, atau anggota kelompok. Kesediaan orang lain untuk menerima perintah dari pemimpin membantu menentukan status pemimpin. Selain itu, memungkinkan proses kepemimpinan terjadi. Tanpa pengikut, bawahan, atau anggota kelompok, semua kualitas kepemimpinan dan sikap seorang pemimpin tidak relevan.
2.) Kepemimpinan Melibatkan Distribusi Kekuasaan
Maksud dari aspek ini adalah agar para anggota kelompok tetap memiliki kekuasaan di dalam organisasi. Kegiatan kelompok dapat dirancang dengan banyak cara. Namun, kekuatan pemimpin organisasi cenderung lebih tinggi daripada anggota kelompok.
3.) Kepemimpinan Sebagai Kemampuan Untuk Menggunakan Kekuatan
Aspek kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan pemimpin biasanya digunakan untuk mempengaruhi perilaku anggota kelompok. Hal ini agar anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan pribadi. Pengorbanan yang dimaksud demi tujuan organisasi. Oleh karena itu, manajer diharapkan memiliki kewajiban khusus untuk mempertimbangkan aspek etika, ketika membuat keputusan.
Teori Dalam Kepemimpinan
a.) Great Man Theory
Great Man Theory (Teori Orang Hebat) telah dikembangkan sejak abad ke-19. Teori ini membuat asumsi tentang sifat kepemimpinan dan bakat kepemimpinan. Teori ini menyatakan bahwa kualitas dan bakat kepemimpinan adalah bawaan manusia. Meskipun ini bukan studi ilmiah tentang karakteristik manusia, banyak yang mengakui bahwa hanya satu individu di antara banyak individu yang memiliki kualitas pemimpin hebat.
b.) Teori Gaya dan Perilaku
Teori gaya dan perilaku dikatakan kebalikan dari Great Man Theory. Teori ini menyatakan bahwa pemimpin yang baik itu dibuat. Teori ini menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat tidak dilahirkan saat mereka dilahirkan. Teori ini berfokus pada gaya dan perilaku pemimpin. Sehubungan dengan sifat manusia, kualitas alam spiritual, atau bawaan. Teori tersebut juga menyatakan bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dan dipraktikkan. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama: Keterampilan Teknis, Keterampilan Manusia, dan Keterampilan Konseptual.
c.) Teori Servant
Teori ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an. Teori ini menegaskan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu melayani, menerima, dan memelihara kesejahteraan fisik dan mental anggota dan pengikutnya. Dalam teori ini, pemimpin yang baik membutuhkan empati. Selain itu, ini membantu mengurangi kecemasan yang tidak semestinya yang dirasakan anggota. Oleh karena itu, fungsi kepemimpinan dalam teori ini diberikan kepada mereka yang memiliki jiwa pelayan, sesuai dalam bahasa Indonesia yang berarti teori pelayan.
d.) Teori Transformasi
Teori ini mengacu pada kata transformasi, yang memiliki arti umum perubahan. Teori transformasi merupakan teori yang berkaitan dengan konsep humanisasi. Teori ini mengusulkan tanggapan pribadi seorang pemimpin kepada bawahan atau suatu organisasi. Hal ini dilakukan untuk mengubah kesadaran, membangkitkan semangat, dan menginspirasi. Diciptakan untuk mencapai tujuan bersama tanpa tertekan atau ditekan.
e.) Teori Transaksional
Transaksional berasal dari kata transaksi. Teori ini menggambarkan gaya kepemimpinan berdasarkan konsensus atau persetujuan. Suatu kesepakatan yang dibuat oleh seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini tentu saja pelakunya adalah pimpinan dan karyawan atau anggotanya. Kontrak dibuat dengan tujuan untuk mencapai pertukaran atau transaksi yang adil. Atau saling menguntungkan antara pimpinan dan karyawan.
f.) Teori Kontingensi
Teori kontingensi biasa disebut Teori Kepemimpinan Situasional, berpendapat bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk menjelaskan dan memimpin. Teori ini menegaskan bahwa semua gaya kepemimpinan harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Berdasarkan ini, seseorang dapat bertindak dan memimpin dengan sangat efektif dalam kondisi, situasi, dan tempat tertentu. Namun, hasil operasi akan berubah tergantung pada status dan kondisi kerangka kerja saat ini.
g.) Trait Theory
Trait Theory atau biasa disebut Teori Sifat Kepribadian. Teori ini mengatakan bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan ciri-ciri kepribadian tertentu unggul dalam peran kepemimpinan. Hal ini dapat diartikan sebagai ciri kepribadian tertentu. Contohnya seperti kecerdasan, keberanian, keterampilan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap, kreativitas, fisik, disiplin, tanggung jawab, dan nilai-nilai lain yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang hebat. Teori ini berfokus pada analisis ciri-ciri fisik, mental, dan sosial. Ini untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang sifat dan kombinasi sifat yang umum bagi para pemimpin.
h.) Behavioral Theories
Behavioral Theories merupakan reaksi terhadap Trait Theory yang menghadirkan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku pemimpin itu sendiri daripada pada karakteristik fisik, mental, dan sosialnya. Teori ini juga mengasumsikan bahwa keberhasilan manajer tergantung pada tindakan mereka. Misalnya, perilaku saat menjalankan fungsi administratif. Dan perilaku ini juga dapat dipelajari atau dilatih. Selanjutnya, teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan yang sukses didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari.
Why (Kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah salah satu kunci terpenting keberhasilan setiap perusahaan, kelompok atau organisasi. Â
Alasan utama mengapa kepemimpinan itu penting? Adalah hal mendasar untuk membangun tim yang kuat. Visi dan misi tim harus dicapai melalui kerja keras dan membutuhkan bimbingan dari orang-orang dengan keterampilan kepemimpinan yang sangat kuat. Dengan membentuk tim yang baik, hambatan dapat dengan mudah diatasi. Kebanyakan orang mungkin tahu bahwa kepemimpinan adalah teknik kepemimpinan. Itu tidak salah, tetapi kita juga perlu memahami skala prioritas kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan bukan hanya keterampilan, itu adalah sesuatu yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan sebagai individu. Jangan berharap terlalu banyak jika pemimpin kesulitan untuk menjaga komitmen. Karena untuk bisa memimpin orang lain, kepemimpinan ini harus dimulai dari diri sendiri.
How (Kepemimpinan)
Bagaimana dengan kepemimpinan yang baik? Dalam buku Stephen Covey, Principle Centered Leadership (2001), kepemimpinan yang baik berarti:
1.) Dapat Mengelola Manajemen Dengan Baik
Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus mampu memimpin dengan baik. Kenali tim dan temukan kekuatan dan kelemahan berdasarkan waktu, perhatian, dan emosi mereka. Dengan cara ini, pemimpin dapat mengontrol dan memandu semua tindakan dalam tim.
2.) Dapat Bertanggung Jawab
Dalam kepemimpinan, pemimpin memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Jadi apapun yang terjadi, jadilah pemimpin yang bertanggung jawab. Hal ini memungkinkan tim untuk membangun hubungan yang kuat.
3.) Memiliki Komunikasi Yang Baik
Komunikasi adalah fondasi penting dalam situasi apa pun. Kepemimpinan yang baik membutuhkan komunikasi yang baik dan efektif. Pemimpin perlu tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan orang lain.
4.) Memiliki Tujuan Yang Jelas
Dalam kepemimpinan, pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas dan konsisten. Tujuan ini membantu tim tetap fokus dan mencoba mencari solusi saat menghadapi masalah.
5.) Memiliki Strategi
Dalam kepemimpinan, semua keputusan ada di tangan pemimpin. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada tindakan para pemimpinnya. Seorang pemimpin yang ideal karena itu harus bijaksana dalam menentukan strategi terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kata disiplin itu sendiri berasal dari kata latin "discipline". Ini berarti "pendidikan atau pelatihan dalam martabat, spiritualitas dan pengembangan karakter". Disiplin sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku individu agar mengikuti prinsip dan selalu mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Saat ini, kata disiplin telah berkembang dalam berbagai artian.
Disiplin pada dasarnya adalah sesuatu yang dapat dilatih untuk meningkatkan pengendalian diri, karakter atau ketertiban, dan efisiensi. Singkatnya, bahwa disiplin terkait dengan pengendalian diri sehingga dapat membedakan antara benar dan salah untuk mendorong perilaku yang bertanggung jawab dalam jangka panjang.
Di dalam KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia, disiplin menurut KBBI adalah tata tertib (disekolah, kemiliteran, dan sebagainya); ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya); bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.
Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian disiplin yang dikemukakan oleh para ahli:
a.) Flippo
Menurut Flippo (dalam Atmodiwirjo, 2000) mengemukakan bahwa disiplin adalah setiap usaha mengkoordinasikan perilaku seseorang pada masa yang akan datang dengan mempergunakan hukum dan ganjaran.
b.) Atmosudirjo
Menurut Atmosudirjo (dalam Atmodiwirjo, 2000) mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya rasionalisme, sadar, tidak emosional.
c.) Fathoni
Menurut Fathoni (2006) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
d.) James Drever (Sudut Pandang Psikologis)
Menurut James Drever, disiplin itu adalah kemampuan untuk mengarahkan perilaku seseorang sesuai dengan peraturan eksternal atau norma yang sudah ada sebelumnya.
e.) Pratt Fire Sylph (Sudut Pandang Sosiologis)
Disiplin adalah sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak menurut kode etik atau batas-batas tertentu, yang saling terkait dan diterima dalam kelompok atau lingkungan sosial.
Macam-Macam Sikap Disiplin
Dalam praktiknya, disiplin dapat diterapkan dalam berbagai cara dalam bentuk seperti:
1.) Disiplin Pribadi
Disiplin pribadi yang dimaksud ini adalah orientasi diri terhadap tujuan yang diinginkan melalui latihan dan pengembangan. Dengan kata lain kesediaan dalam diri untuk disiplin.
2. ) Disiplin Sosial
Disiplin sosial merupakan manifestasi dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui keterlibatan dalam diri terhadap kegiatan sosial. Disiplin sosial diawali dengan kemampuan dan kemauan untuk mengatur diri sendiri dalam pelaksanaan nilai-nilai, aturan, tata tertib, dan peraturan yang ada di sekolah, masyarakat, dan negara.
3. ) Disiplin Waktu
Disiplin waktu yang dimaksud adalah menggunakan waktu dengan baik dan membaginya. Waktu sangat berharga dan salah satu kunci sukses adalah menggunakannya dengan baik. Kita semua tahu bahwa hidup adalah tentang memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Oleh karena itu, waktu berkaitan erat dengan disiplin melakukan sesuatu. Disiplin waktu dapat diterapkan secara lebih luas dalam praktik kegiatan sendiri. Mulai dari disiplin waktu belajar, disiplin waktu sholat, disiplin waktu kerja, dan lain sebagainya.
4. ) Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu atau disiplin ilmiah, yang disebut sebagai disiplin akademik merupakan aturan yang telah ditetapkan dalam diri seseorang untuk mengembangkan ilmu akademik maupun non-akademik, dengan tujuan memperluas ilmu pengetahuan dalam diri.
5.) Disiplin Kebangsaan
Disiplin kebangsaan adalah kemampuan dan kemauan untuk mengatur diri sendiri untuk mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh negara.
Tujuan Disiplin Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa tujuan disiplin yang dikemukakan oleh para ahli:
a.) Gaustad
Gaustad (1992) mengemukakan bahwa kedisiplinan memiliki 2 (dua) tujuan, yaifu memberi kenyamanan pada para siswa dan staf (guru) serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
b.) Yahya
Yahya (1992) berpendapat, tujuan kedisiplinan adalah perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa pengaruhi atau kendali dari luar.
c.) Bistak Sirait
Menurut Bistak Sirait (2008:11) menyatakan bahwa tujuan utama dari sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk mengarahkan anak supaya ia mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. Selain itu juga supaya anak dapat melakukan aktivitas dengan terarah, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dari beberapa tujuan disiplin yang dikemukakan oleh para ahli di atas jelas bahwa tujuan disiplin ini adalah untuk memberikan kenyamanan kepada seseorang dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan mengembangkan pengembangan diri dan pengendalian diri.
Why (Disiplin)
Disiplin merupakan salah satu kunci terpenting keberhasilan seseorang. Karena pada dasarnya penerapan hidup disiplin ini adalah salah satu cara untuk mengurangi rasa malas seseorang. Hal ini merupakan siklus kebiasaan yang terus-menerus dikerjakan berulang-ulang setiap hari. Ketika terbiasa menerapkan hidup disiplin, maka biasanya seseorang akan merasa gelisah ketika mereka tidak melakukan siklus kebiasaan tersebut.
Oleh karena itu, mengapa disiplin itu penting? Adalah untuk mengembangkan kemampuan dalam diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada orang sukses di dunia ini yang tidak hidup disiplin, orang-orang hebat tersebut menerapkan hidup disiplin.
How (Disiplin)
Bagaimana penerapan disiplin yang baik itu sendiri?
Orang sukses tidak terlepas dari hidup disiplin, karena disiplin merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk sukses. Oleh karena itu, penerapan disiplin yang baik harus dimulai sejak dini untuk dapat melakukan hal-hal yang baik di masa yang akan datang. Penerapan disiplin diri yang dimaksud tersebut adalah melakukan tindakan secara konsisten dan berkesinambungan menjadi kebiasaan yang mengarah pada pencapaian keunggulan. Keunggulan memberi keuntungan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan hidup yang menentukan masa depan yang baik.
What (Setiap orang tentunya memiliki tugas yang harus dikerjakan dalam kegiatan sehari-hari. Untuk memenuhi tujuan tugas tersebut, maka perlu memahami manajemen waktu. Manajemen waktu adalah proses mengelola dari waktu ke waktu dengan batas-batas tertentu untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dengan kata lain, manajemen waktu adalah kemampuan untuk merencanakan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Di dalam KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia, manajemen waktu menurut KBBI ialah suatu penggunaan sumber daya secara efektif untuk bisa mencapai sasaran.
Pengertian Manajemen Waktu Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen waktu yang dikemukakan oleh para ahli:
a.) Atkinson
Atkinson (dalam Luthfiana, 2010) yaitu manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
b.) Forsyth
Menurut Forsyth (2009), manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga produktivitas.
c.) Leman
Leman (2007: 24) mendefinisikan bahwa manajemen waktu adalah menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang.
d.) Taylor
Menurut Taylor (1990), manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan banyak waktu.
Karakteristik Manajemen Waktu Yang Baik
1.) Prioritas dan Rencana
Prioritaskan tugas berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan luangkan waktu untuk membuat rencana setiap hari. Jika memiliki proyek besar, bagilah menjadi proyek yang lebih kecil agar tidak kewalahan. Dengan mengelola waktu yang tersedia dapat memberi tahu tujuan apa yang perlu dicapai dan membantu untuk mencapai tujuan tersebut agar sukses.
2.) Katakan Tidak Untuk Aktivitas Yang Tidak Diperlukan
Belajarlah untuk mengatakan tidak dengan sopan. Ini berlaku untuk menolak pekerjaan atau aktivitas tambahan yang tidak memenuhi tujuan.Â
3.) Eliminasi Aktivitas Yang Tidak Diperlukan
Singkirkan gangguan yang mengganggu kegiatan dalam berproduktivitas setiap hari. Sisihkan waktu untuk menanggapi email, panggilan telepon, dan pesan teks. Tidak melakukan panggilan. Hal ini untuk menghindari terganggu oleh panggilan masuk dan pesan sepanjang hari. Juga, hindari terjun ke media sosial selama jam kerja. Minimalkan chatting dengan rekan kerja agar bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4.) Delegasi
Jika memiliki proyek besar, delegasikan tugas kepada rekan kerja atau bawahan. Ini memungkinkan rekan kerja dan bawahan juga dapat mempelajari keterampilan baru. Jika memiliki rekan atau bawahan yang dapat membantu, jangan menolaknya, terima bantuannya untuk menghemat waktu.
5.) Evaluasi
Selama beberapa hari, catat waktu yang dihabiskan untuk tugas harian. Putuskan apa yang ingin dicapai dan tandai aktivitas yang tidak sesuai. Pada waktu yang tepat, tuliskan segala sesuatu yang menghalangi untuk mencapai tujuan. Perhatikan juga tugas apa saja yang dapat disederhanakan untuk menghemat waktu.
6.) Istirahat
Istirahat penting bagi semua manusia untuk beristirahat dan menjernihkan pikiran. Rencanakan olahraga teratur dan masukkan ke dalam jadwal harian atau mingguan agar tetap sehat dan bugar. Juga, makan makanan sehat dan hindari junk food yang menyebabkan kelesuan dan konsentrasi yang buruk. Berhentilah bekerja ketika lelah dan jangan biarkan pekerjaan mengambil waktu istirahat yang berharga.
Dampak Manajemen Waktu Yang Buruk
Waktu dalam sehari sepertinya tidak cukup untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam sehari. Padahal dengan kemajuan teknologi saat ini, orang pada umumnya harus lebih produktif. Namun, ada situasi di mana orang tidak dapat menggunakan teknologi dengan benar. Ini dapat menghambat produktivitas. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa dampak bagi orang yang memiliki manajemen waktu yang buruk:
a.) Tidak Disiplin Waktu
b.) Kurang Semangat dan Bermalas-Malasan
c.) Menunda dan Memperbanyak Kerjaan
d.) Kurang Tidur
e.) Mengkonsumsi Makanan Tidak Sehat
f.) Kurang Olahraga
Why (Manajemen Waktu)
Mengapa manajemen waktu penting dalam kehidupan pribadi maupun professional? Karena dengan menerapkan manajemen waktu yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dapat membuat seseorang menjadi tepat waktu dan disiplin, menjadi rapi atau terorganisir, meningkatkan moral seseorang lebih percaya diri, dan bahkan dapat mengurangi kadar stres dan kecemasan. Dan lain sebagainya.
How (Manajemen Waktu)
Bagaimana cara manajemen waktu yang baik? Ada beberapa cara untuk memanajemen waktu dengan baik. Sebagai contoh, membuat serangkaian kegiatan dan mengurutkannya menjadi yang paling penting dan yang paling tidak penting ataupun yang perlu diselesaikan secepatnya dan yang tidak perlu diselesaikan secepatnya. Jika Anda tidak membuat rencana seperti itu, tugas yang akan datang akan menjadi "mendesak". Selain itu, hal terpenting dalam manajemen waktu adalah dengan mempraktikkannya secara langsung daripada menghadiri seminar, ataupun membaca buku tentang manajemen waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H