Cantika Express 77Â
Angin berarak beralih arah di pusaran samudra
Cuaca sayu melepas segala rela tentang canda tawa
Mendebur ombak di perairan kota kasih berpeluh rindu
Di Nusa Tenggara Timur, Amfoang Utara, Naikliu menoreh jejak kenanganÂ
Laut mendayu riak-riak kecil menelisik harap pada jalan pulangÂ
Cerah awan menjemput mimpi dibalik romansa mencurahkan lelah
Suara-suara tenang dengan nada sederhana
Mengisi hari panjangÂ
Bayang-bayang kerinduan menghampiri diri dan enggan menghilangÂ
Kalimat-kalimat semenjana menggiringi keberangkatan di sudut sepi
Memulangkan dekapan menghalau pikiran merantai raga nan resah
Di bawa kaki langit pandangan mata terpana getar pada jiwa kerontangÂ
Cantika 77 berlabuh pada pelayaran terakhirnya tuk menghantarkan temu
Sesudah mengucapkan salam perpisahan tentang kehangatan yang menginginkan kebahagiaan
Semua orang rindu untuk pulang, rindu aroma rumah yang menggemaÂ
"Dalam hati tersimpan banyak doa membawa sebaris kata bahagia"
Namun pesona senyum seketika menjadi tiada dan lenyapÂ
Riang gembira harus terbentur oleh nestapa yang mencekamÂ
Desakan diiringi lantunan doa agar dilindungi selalu setiap asa
Teriakan hingga tangisan merenggut suasana hatiÂ
Pelukan-pelukan erat berurai air mata tak berdayaÂ
Saling menguatkan dari derasnya gelombang menghempasÂ
Kepulan asap diikuti api sekejap membara menguasai badan kapal
Sedih mengalir membasahi pipi dan tak mampu lagi mengelabui rasa
Isak pecah terbang mengudara bersama kobaran kelam
Tertinggal hanyalah serpihan rapuh yang dirasa di hati
Mendamba semesta berpihak kali ini sebelum senja hilang bayangÂ
Dan duka kembali menyapa diantara kita dinaungi gerimisÂ
Semoga cepat pulih, semoga berlalu dan buram semua keluh kesahÂ
Selamat jalan untuk penumpang yang tidak dapat diselamatkan nyawanya
Selamat berlayar dalam keabadian atas nama cinta.
Oepura, 26 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H