Memeluk Tawa Mereka
Malam dingin,Â
mencurahkan isi perasaan hati yang menggebu-gebu
Sepi menyelinap masuk,Â
berupa kata-kata yang belum mati terkubur dikediaman kantuk
Purnama hadir di kelopak mata,Â
terikat irama menyusun larik sebelum pagi kembali menyapa
Terimakasih semesta,Â
untuk cinta penuh mesra yang kau beri sepanjang kisah umat manusia
Rindu selalu bersua,Â
ingin terus disisi sekedar tanya, mengisi hari,
lalu bercanda bersama
Pulang menanti suara,
terdiam teguh, penuh peluh, tak pernah mengeluh
Tersenyum cerah,
menyengat tubuh melihat tawaÂ
tak pernah reda
Ceria mengalun bahagia,
bercerita tiada tara bermandikan doa dan berpuisikan asa
Mereka lahir atas nama cinta,
penyelundupan di remang-remang karengga
Hidup dengan cucuran keringat paling ikhlas,
kadang teriris, namun bahagia rasanya, sungguh tanpa majas yang mirisÂ
Rela berpijak di tanah kering,
banyak puji-pujian baik, berharap yang namanya keajaiban itu datangÂ
Semua kelucuan, keceriaan dan kegembiraan
menggoreskan rasa sayang yang terus menggemaskanÂ
Terimakasih ayah ibu,
untuk kekasih satu rahim yang syahduÂ
Di lembah yang tak tahu aturan,
Teruslah mencari, jangan gampang menilai agar tidak mudah terbenturkanÂ
Kehidupan yang tak mengenal moral,
Teruslah berjalan, melepas ego agar kelak tidak lasuh terpintalÂ
Berjuang sekuat tenaga,
menepilah seletih lelah, tenang tapi menghanyutkan segalaÂ
Rindu terus membara,
kala raga jauh di sana, sepenuh harap tulus dalam dada
Dik! dengarlah,Â
dari sekian jalan untuk pulangkan gusar dan keluh, kalianlah tempat berbagi kasih
Binar mata penuh cinta,
canda tawa kalian sebagai penawar rindu di dunia
Kala hujan begitu lebat,
suara-suara manja sebagai pengganti selimut yang hangat
Wahai kupu-kupu kecil nan lucu,
jangan hiraukan suara gaduh yang menganggumuÂ
Singkirkan risau dari kedalaman hati,
pejamkan matamu pelan-pelan dan kuat menerjang berbagai cobaan yang dihadapi
Adikku,Â
hidup tak seindah film di televisi yang penuh dengan drama
Namun, hidup tak semenyeramkan di neraka juga penuh duka
hidup kadang membawa banyak kenikmatan fanaÂ
tapi, jangan sampai kau terlena.
Oepura, 13 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H