Mohon tunggu...
Gibran Latuconsina
Gibran Latuconsina Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Hanya Memberitakan dan Mengulas Ketidakadilan terhadap masyarakat/kaum minoritas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Kelam Malam

22 Oktober 2024   00:22 Diperbarui: 22 Oktober 2024   00:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 mungkin karena cinta telah terpaku diujung hilir mata air yang menyatu dengan pantai bibir mesra. 

Dahimu berasa melekat dengan kulit ruh jiwaku, hidungmu yang pesek itu terasa melekat dekat dengan aroma kopi yang kuhirup, 

serasa bibirmu menciumku kala ku teguk secangkir kopi yang dipenuhi kenangan kelam itu.

Wayang Wong 

Ambon, 16 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun