Dalam kelamnya malam,Â
Kau biaskan penuh cahaya kegelapan, Bahkan tatapan rembulan menjadi malu kala memandang.Â
Di tengah malam padang rembulan, aku sempatkan waktu untuk mempertanyakan Indahkah rembulan kala dalamnya malam? Ucapku penuh kehangatan ditengah dingin yang mencekam,Â
tanpa kau sadari atau mungkin kau sadari ucapanmu membuatku tercengang Rembulan malam ini begitu dalam layaknya hitam,Â
hitam matamu, hitam rambutmu, hitam bajumu, dan hitam yang mengelilingi bintang dan rembulan itu ucapmu penuh senang.Â
Tak sadarkah kita tengah berada di alam perbukitan, dikelilingi rasi bintang dan orbitan rembulan yang gemilang,Â
langit mendung sebelum kita datang tapi ia lari karena kukabarkan bahwa kedatanganku adalah bersamamu.Â
Aduhai pemilik hatiku yang gemilang mencerminkan dalamnya kelam malam yang penuh tenang,Â
aku hanya ingin memandangmu yang merebut keindahan cahaya bintang, dan merangkul penuh cahaya rembulan,
 menjadikanmu ada dalam tiadaku yang penuh hasrat untuk mencinta.Â
Ditengah suasana amis kala gulita yang berisik menghampiri, malam malam di kota kata ini masihlah terasa sunyi,