Mohon tunggu...
Humaida
Humaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/IAIN Palangka Raya

(Hobi Membaca Novel/ Berhubungan Tentang Pendidikan)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membalikkan Kekerasan dalam Perdagangan Internasional: Bagaimana Kita Dapat Mengatasi Ketidakseimbangan dan Perubahan Iklim?

23 April 2023   16:05 Diperbarui: 27 April 2023   12:03 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih jauh, dampak negatif dari ketidakseimbangan perdagangan internasional adalah dampak lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim. Perdagangan internasional berkontribusi pada emisi karbon secara tidak langsung melalui transportasi dan penggunaan energi. Negara-negara maju yang menjadi konsumen produk-produk dari negara berkembang juga berkontribusi pada dampak negatif perubahan iklim pada negara-negara berkembang yang kurang mampu mengatasi perubahan iklim.

Perubahan iklim dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan berdampak negatif pada kehidupan manusia, termasuk kesehatan manusia dan keamanan pangan. Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi dan kerusakan infrastruktur yang mengakibatkan sulitnya pemulihan ekonomi.

Namun, ada juga dampak positif yang mungkin terjadi dari tindakan global untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional dan meminimalkan dampak negatifnya pada perubahan iklim. Upaya bersama untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional dapat mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan stabilitas politik di negara-negara berkembang. Upaya bersama juga dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Adapun para ahli dalam bidang perdagangan internasional dan perubahan iklim menyatakan pandangan mereka tentang dampak dari isu-isu tersebut, yaitu :

Joseph Stiglitz, seorang ekonom dan profesor di Universitas Columbia, menyatakan bahwa ketidakseimbangan perdagangan internasional dapat menyebabkan negara-negara berkembang menjadi rentan terhadap fluktuasi ekonomi global dan menimbulkan ketidakadilan ekonomi. Menurutnya, upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional harus dilakukan dengan memberikan akses yang lebih adil dan merata dalam perdagangan internasional bagi negara-negara berkembang.

Naomi Klein, seorang aktivis lingkungan dan penulis buku "This Changes Everything: Capitalism vs. The Climate," menyatakan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh sistem kapitalisme yang memperkuat ketidakadilan ekonomi global. Ia berpendapat bahwa upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional harus diiringi dengan upaya untuk mengubah sistem ekonomi global yang tidak berkelanjutan.

Jeffrey Sachs, seorang ekonom dan profesor di Universitas Columbia, menyatakan bahwa negara-negara maju memiliki tanggung jawab moral untuk membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Menurutnya, upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional harus diiringi dengan upaya untuk memberikan dukungan dan bantuan teknis bagi negara-negara berkembang dalam membangun infrastruktur dan mengembangkan sektor ekonomi yang berkelanjutan.

Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan dan tokoh pemuda yang terkenal karena aksinya dalam memperjuangkan perubahan iklim, menyatakan bahwa upaya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional harus diiringi dengan upaya untuk mengubah kebiasaan konsumsi manusia yang berkontribusi pada perubahan iklim. Ia menyerukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon.

Para ahli tersebut mengemukakan pandangan mereka tentang bagaimana memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan internasional dan mengatasi dampak negatif perubahan iklim. Upaya yang dibutuhkan adalah memberikan akses yang lebih adil dalam perdagangan internasional bagi negara-negara berkembang, mengubah sistem ekonomi global yang tidak berkelanjutan, memberikan dukungan dan bantuan teknis bagi negara-negara berkembang, serta mengubah kebiasaan konsumsi manusia yang berkontribusi pada perubahan iklim. Selain itu, para ahli juga menekankan pentingnya tanggung jawab moral dari negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi dampak perubahan iklim. 

Ketidakseimbangan perdagangan internasional dan perubahan iklim adalah masalah global yang saling terkait dan mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai aspek. Masalah ini memerlukan tindakan yang serius dari seluruh negara untuk mengatasi dan meminimalkan dampak negatifnya. Untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan internasional, dibutuhkan upaya bersama antara negara-negara maju dan berkembang untuk menciptakan sistem perdagangan yang adil dan berkelanjutan. Negara-negara berkembang harus diberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat yang setimpal dari perdagangan, dan negara-negara maju harus membantu dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor ekonomi yang lebih beragam di negara-negara berkembang.

Sementara itu, untuk mengatasi perubahan iklim, diperlukan tindakan global untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. Negara-negara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan global dalam hal ini, seperti pengurangan emisi karbon dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun