Mohon tunggu...
Y. B. Inocenty Loe
Y. B. Inocenty Loe Mohon Tunggu... Guru - Instruktur Pembelajaran Kreatif, Penulis, Kandidat Magister Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Yohanes Baptista Inocenty Loe, Saat ini menjadi kandidat Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ia bekerja sebagai pendidik di salah satu sekolah swasta di kota Kupang, sekaligus menjadi instruktur pelatihan menulis dan pembelajaran kreatif berbasis digital di NTT. Sebagai seorang instruktur menulis, karya-karyanya telah diterbitkan di media massa cetak maupun online. Ia telah menerbitkan tiga buku yaitu Kisah Para Pelukis Wajah Bangsa, Literasi di Atas Awan dan buku terbarunya berjudul Prinsip-Prinsip Demokrasi John Rawls (Menguak Kebebasan dan Kesetaraan). Selain itu, ia juga adalah editor yang telah mengedit puluhan buku dan membantu banyak pihak untuk menerbitkan bukunya. Sebagai pelatih pembelajaran kreatif berbasis digital, ia banyak kali diundang ke berbagai kesempatan di wilayah NTT untuk berbagi inspirasi dan motivasi. Kemampuannya ini telah dibuktikan dengan berbagai pencapaian dan penghargaan yang diraihnya. Pada 2021, dinobatkan sebagai penulis aktif tingkat Nasional dan guru aktif literasi tingkat nasional. Di bidang pembelajran kreatif berbasis digital, seluruh karya dan inovasinya pernah ditanyakan di TVRI Nasional pada program Inspirasi Indonesia, akhir 2022 lalu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Difusi

10 Januari 2024   23:50 Diperbarui: 10 Januari 2024   23:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketiga, pemimpin Opini: Pemimpin opini adalah peran yang diambil oleh individu yang memiliki posisi kepentingan dalam sistem sosial untuk mengarah dan mengendalikan keputusan. Pemimpin opini dapat mempengaruhi bagaimana inovasi diadopsi dan diterapkan oleh anggota sistem sosial, karena mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan dan perilaku anggota sistem sosial. Keempat, agen Perubahan: Agen perubahan adalah individu yang memiliki kemampuan untuk berubah dan mendorong perubahan pada tingkat individu dan kollektif. Agen perubahan dapat mempengaruhi bagaimana inovasi diadopsi dan diterapkan oleh anggota sistem sosial, karena mereka mampu mendorong perubahan dan adopsi inovasi di antara anggota sistem sosial
Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan dapat mempengaruhi bagaimana inovasi diadopsi dan diterapkan oleh masyarakat dalam konteks sistem sosial. Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor sistem sosial yang mempengaruhi pengambilan keputusan inovasi dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempercepat adopsi inovasi di masyarakat.

C. Penutup
Dalam konteks teori difusi inovasi Rogers, penting untuk memahami karakteristik inovasi, komunikasi, dan sistem sosial serta tahapan peristiwa yang menciptakan proses difusi inovasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang elemen-elemen ini dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempercepat adopsi inovasi di masyarakat. Dengan memahami dan mengembangkan elemen-elemen ini dalam teori difusi inovasi Rogers, pemahaman tentang bagaimana inovasi disebarkan dan diterima di dalam suatu lingkungan sosial dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempercepat adopsi inovasi di masyarakat.


Harus diakui bahwa penting untuk memahami karakteristik inovasi, komunikasi, dan sistem sosial serta tahapan peristiwa yang menciptakan proses difusi inovasi. Namun, terlalu idealis pada pencapaian inovasi dan terlalu fokus pada komunikasi interpersonal dapat mengabaikan sistem sosial yang mempengaruhi pengambilan keputusan inovasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang elemen-elemen ini dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempercepat adopsi inovasi di masyarakat dengan meminimalisir polarisasi terhadap difusi inovasi.


Dalam mempercepat adopsi inovasi, langkah-langkah seperti mengidentifikasi karakteristik inovasi, meningkatkan komunikasi, mengembangkan sistem sosial, dan mengintegrasikan tahapan peristiwa dalam proses difusi inovasi dapat membantu dalam mempercepat adopsi inovasi di masyarakat. Dengan memahami dan mengembangkan elemen-elemen ini dalam teori difusi inovasi Rogers, pemahaman tentang bagaimana inovasi disebarkan dan diterima di dalam suatu lingkungan sosial dapat membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk mempercepat adopsi inovasi di masyarakat.

Referensi
Rogers, Everett, M. (1983). Diffusions of Innovations; Third Edition. The Free Press

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun