"Sudah semestinya kita menjaga martabat bangsa, sudah semestinya pula kita mendapatkan hak selayaknya tentang umat manusia dalam manusia. Jika terus begini, hukum akan terus sakit. Dan kebohongan besar bagi mereka yang berkoar-koar mengatakan "negeri Sejahtera". Jika krisis kehidupan sangat lekat dirasakan tentunya kita akan terus mempertanyakan benarkan kita telah berada pada situasi merdeka? Begitupun berikutnya seperti krisis hati nurani, kemanusiaan dan keadilan sebagai warga negara. Apakah negeri kita benar mengamalkan ideologi bangsanya atau memang berniat melunturkan cita-cita... ahh, sudahlah. Kalau terus seperti ini lalu kata "negara sejahtera" sebenarnya untuk apa?" ucap pak Hada sebagai penutup dari seruputan kopi terakhirnya itu. Tibalah ayam berkokok yang menunjukan pukul 03:00 pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H