Dibatasi oleh pandemi Covid-19, film ini pada akhirnya hanya didistribusikan pada platform streaming online, yaitu Disney+. Tema film ini menargetkan pada seluruh usia karena menceritakan tentang makna hidup dan pencarian jati diri.
RAYA AND THE LAST DRAGON (2021)
Raya and the Last Dragon mengeksplorasi kebudayaan dan keindahan alam Asia Tenggara, termasuk Indonesia dengan memberikan petualangan seru tentang dunia fantasi yang bernama Kumandra.Â
Raya harus bekerja sama dengan naga terakhir untuk menyelamatkan Kumandra dan menyatukan kembali rakyatnya yang terpisah dan membentuk suku baru. Uniknya, setiap suku memiliki budaya yang berbeda dan terinspirasi dari berbagai tempat di Asia Tenggara.Â
Untuk memastikan akurasi budaya, tim produksi berkonsultasi dengan pakar budaya dan melakukan riset langsung ke berbagai negara di Asia Tenggara untuk mempelajari budayanya secara mendalam.Â
Film ini menggunakan animasi CGI untuk menciptakan visual yang unik namun terlihat seperti nyata, termasuk lanskap dan elemen fantasi yang terinspirasi dari Asia Tenggara. Produksi film animasi terdiri dari beberapa rangkaian berdurasi beberapa menit, dengan setiap rangkaian berisi banyak cuplikan. Dalam satu detik, puluhan bingkai muncul berurutan dalam waktu yang sangat cepat.Â
Film Raya and the Last Dragon menampilkan ratusan ribu bingkai animasi. Stereo 3D juga diperhitungkan untuk menciptakan kedalaman pada mata kiri dan mata kanan karakter.Â
Film Raya and the Last Dragon dirilis pada bioskop dan Disney+ Premier Access, dengan biaya tambahan. Strategi ini diperlukan untuk tetap meraih keuntungan walaupun tidak hanya melalui bioskop.Â
Elemen fantasi dan petualangan tentu saja menarik bagi anak-anak dan. Film ini berhasil menggaet penonton di pasar internasional, terutama di Asia Tenggara, berkat penggambaran budaya yang autentik dan cerita yang menarik.
IF ANYTHING HAPPENS I LOVE YOU (2020)