Ditengah arus modernisasi dan digitalisai saat ini, adab kerap terlupakan atau dipandang sebelah mata. Menghidupkan kembali nilai-nilai adab dalam kehidupan adalah tugas besar yang perlu diwujudkan, baik secara individu maupun kolektif, demi menciptakan yang bermartabat dan harmonis. Adab bukan sekadar hiasan hidup, tetapi inti dari kehidupan yang harmonis. Adab mengajarkan manusia untuk bersikap rendah hati, menghormati perbedaan dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Tanpa adab, kehidupan menjadi kacau, karena ilmu, kekuasan atau kedudukan tanpa akhlak hanya akan menimbulkan kerusakan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad). Hadis ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari ajaran Islam adalah memperbaiki akhlak, yang mencakup adab dalam segala aspek kehidupan.
Adab adalah mahkota ilmu yang memberikan arah dan makna bagi ilmu yang dimiliki seseorang. Ilmu tanpa adan hanyalah Kesia-siaan, sedangkan adab tanpa ilmu tetap membawa manfaat. Oleh karena itu, mari kita prioritaskan pembentukan adab dalam kehidupan, baik da;am keluarga, masyrakat, maupun dunia pendidika. Dengan demikian ilmu yang kuta miliki akan memebawa keberkahan dan kemaslahatan bagi semua. Sebagaimana pepatah bijak mengatakan, “Adab itu bagaikan garam dalam makanan. Tanpa garam, makanan kehilangan rasanya; tanpa adab, ilmu kehilangan nilainya”.
Wallahu A’lam Bisshawaf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI