Mohon tunggu...
INGGRI HERLIYANTI MTK KUNINGAN
INGGRI HERLIYANTI MTK KUNINGAN Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMK Model Patriot IV Ciawigebang

menyenangi mengajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practise Aksi 1 PPL Mahasiswa PPG dalam Jabatan Kategori 1 Angkatan 2

20 Januari 2023   14:23 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:50 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hakikatnya kegiatan best practise adalah bagian dari mengembangkan kemampuan prosefionalitas seorang guru dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif yang diterapkan dalam kelas dan kemudian didokumentasikan dalam bentuk catatan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dan menjadi pegangan untuk meningkatkan kualitas kemampuan mendidik seorang guru.

Pada kegiatan ini kami mengambil mata pelajaran matematika yang sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis dan mata pelajaran yang diampu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. dalam rencana pelaksanaan pembelajaran disebutkan bahwa kegiatan pembelajaran dalam rangka pelaksanaan Aksi 1 PPL dalam kegiatan PPG dalam jabatan tahun 2023 mengambil materi terkait turunan fungsi aljabar dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan berbasis pendekatan kooperatif learning dan diskusi dalam menyelesaikan sebuah proyek melalui sintak yang disusun dalam rencana pembelajaran. 

Dalam best practise kali ini kami mengambil model STAR (situasi tantangan aksi refleksi). berikut disampaikan tahapan kegiatan best practise sebagai berikut: 

1. Situasi 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :Kondisi yang melatarbelakangi masalah yang saya hadapi disekolah saya yaitu di SMK Model Patriot IV Ciawigebang ada beberapa faktor, diantaranya dipengaruhi dari peserta didik sendiri, dan faktor lingkungan (Orang Tua, Guru dan Sekolah).

faktor dari peserta didik diantaranya: 

  • Kurangnya minat belajar peserta didik 
  • Hal ini ditandai dengan sikap:
  • Peserta didik tidak segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
  • Saat kegiatan belajar, peserta didik lebih    
  • memilih mengobrol atau berbicara dengan teman.
  • Peserta didik selalu ingin KBM cepat selesai/keluar saat berada didalam kelas.
  • Ketika Proses belajar mengajar, peserta didik  terlihat mengantuk, kurang bersemangat (dengan menunjukkan sikap posisi kepada rebahan diatas meja). Peserta didik yang beranggapan bahwa pelajaran bahasa inggris susah/sulit.

Kurang aktifnya peserta didik dalam proses Pembelajaran. Hal ini ditandai dengan sikap :Kurang percaya diri,Tidak berani tampil didepan Kelas, Malu bertanya dan saat ditanya tidak ada respon (mengerti, tidak, atau bingung). Ketika diminta untuk memberi pendapat, harus dibujuk-bujuk terlebih dahulu dengan kalimat-kalimat yg memotivasi. Beranggapan bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih tinggi, sewajarnya untuk      mendominasi dalam pembelajaran sedangkan      peserta didik yang lain cukup menyimak saja. selanjutnya Faktor Lingkungan (Orang Tua, Guru atau sekolah):

  • Orang tua terlalu sibuk bekerja, sehingga kurang mendampingi peserta didik belajar dirumah.
  • Guru masih menggunakan model pembelajaran yang konventional. Sehingga  kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran.
  • Guru kurang memahami model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar.
  • Guru belum memilih materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Guru belum memanfaatkan teknologi didalam pembelajaran.
  • Guru kurang memberikan reward dalam pembelajaran

selanjutnya Sekolah juga belum maksimal didalam menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran                         Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

  • Praktik pembelajaran ini memberi motivasi diri untuk mendesain pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik.
  • Dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran dikelas.
  • Dapat meningkatkan peran guru sebagai fasilitator, agar dapat meningkatkan minat dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Dapat memberikan motivasi bagi guru-guru lainnya.
  • Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran.
  • Dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar.
  • Sebagai arsip pribadi saya sebagai guru Peran tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu: Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan baik sebagai acuan agar proses pembelajaran terarah dan efisien, yang sebelumnya sudah mendapatkan bimbingan dalam proses penyusunan RPP di aksi PPL 1 Memilih materi atau bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif. Memilih pendekatan, metode, model dan media pembelajaran yang berbasis penggunaan teknologi dan informasi dan kontekstual yang juga sesuai dengan materi ajar. Melakukan proses pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya, agar pembelajaran dapat berlangsung dengan efesien. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, menggunakan Model pembelajaran yang Inovatif (PBL), dan menggunakan Metode yang bervariasi serta menggunakan media yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Melaksanakan tindak lanjut proses pembelajaran. Melaksanakan Refleksi diri.

2. Tantangan 

Beberapa Tantangan yang dihadapi dalam penyusunan -- pelaksanaan -- dan evaluasi untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu :

Tantangan dari segi guru dalam penyusunan RPP PjBL pada Aksi 1 / PPL 1 

  • Memilih materi/bahan ajar dan media yang
  • sesuai dengan kebutuhan pesert didik.
  • Membuat instrumen penilaian yang tepat, baik penilaian sikap maupun tertulis. (rubrik dan analisis penilaian).
  • Memerlukan waktu yang banyak dalam mendesain/menyusun sebuah pembelajaran (Pembuatan RPP PjBL).
  • Tantangan dari segi pelaksanaan selama proses pembelajaran (PBM), yaitu : Aspek Peserta Didik:
  • Masih ada peserta didik yang malu-malu mengeluarkan pendapatnya.
  • Masih ada peserta didik yang belum dapat memahami timeline penyusunan project pembelajaran (RPP PjBL Aksi-1).
  • Masih ada peserta didik yang belum mampu mengaplikasikan penggunaan project pembelajaran (RPP PjBL Aksi-1).
  • masih ada beberapa peserta didik yang malu atau suara kurang nyaring saat diminta pendapat atau menanggapi pendapat peserta didik lain.
  • Saat mempresentasikan hasil dan menyajikan hasil karya kelompok, beberapa peserta didik masih menunjukkan sikap kurang percaya diri.

Aspek Guru

  • Belum dapat secara maksimal mengatur waktu yang tepat sesuai alokasi waktu yang tertera pada RPP PjBL Aksi-1 sesuai dengan timeline kegiatan dalam pendekatan sintaks dalam model pembelajaran dimaksud
  • Belum melakukan kegiatan penilaian proses secara maksimal terkait kegiatan scafolding kepada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran yang bersamaan dengan penilaian proses. Terutama pada rubrik penilaian sikap dan keterampilan.
  •  

Aspek Alat/Kendala tekis :

  • Saat peserta didik mengamati video pembelajaran sound system (speaker) tiba-tiba tidak berfungsi (padahal sebelum proses belajar sudah dicoba bagus) sehingga suara kurang nyaring/keras. pada saat kegiatan presentasi slide power point tidak menggunakan pointer. Tetapi hanya mengandalkan mouse wireless sehingga pada saat presentasi guru tidak bisa melakukan classroom coverage (bergerak lebih jauh dalam penguasaan kelas) sehingga tidak bisa begitu jauh dengan laptop.
  • Pada kegiatan pelaksanaan penilaian melalui kahoot yang kegiatannya berbasis internet, beberapa moment dalam kegiatan ini terkendala karena mungkin beberapa saat jaringan internet down.tapi hal itu tak berlangsung lama dan hanya beberapa saat saja ketika tampilan kahoot lama muncul.  

Tantangan-tantangan diatas tentunya harus mampu dihadapi dan dilewati oleh guru dengan berbagai cara seperti Menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik mencakup audio visual (video) dan gambar. Penggunaan bahan ajar atau materi yang tepat dan sesuai kebutuhan peserta didik (materi yang digunakan berkaitan dengan silabus, buku, serta dikaitkan dengan pembelajaran proyek serta penggunaan model, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang variatif dan menyenangkan melalui pembelajaran yang berbasis proyek.

Selain itu, guru juga harus meningkatkan lagi pengetahuannya terkait IT yang digunakan didalam kelas agar dapat mengantisipasi sendiri kendala-kendala yang dihadapi di kelas.dan dalam hal penanggunlangan hal teknis yang terjadi tentunya dilakukan hal hal seperti memastikan kembali kesiapan perangkat dan alat pendukung pembelajaran.

 

3. Aksi 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu:

  • Untuk menghadapi kendala dalam penyusunan RPP, terutama dalam memilih materi/bahan ajar dan menentukan rubrik penilaian yang tepat dalam RPP PjBL Aksi-1, guru mencari dari berbagai sumber seperti internet dan rekan guru sejawat yang pernah menggunakan penilaian tersebut. Sedangkan untuk waktu memang sebaiknya guru jauh sebelum pelaksaan pembelajaran sudah meluangkan waktu didalam penyusunan RPP.
  • Untuk menghadapi kendala dalam Pelaksanaan, yaitu :
  • Dalam proses PBM guru berinisiatif mengubah model pembelajaran conventional yang biasa diterapkan selama ini, dangan menggunakan Project Based Learning (PjBL) RPP Aksi-1.
  • Menggunakan media,alat dan stategi yang menarik. (Media PPT, projektor, LCD, dan video) dan juga menggunaan media belajar berbasis internet yaitu menggunakan Kahoot dalam pelaksanaan penilaian. Tentunya sebagai upaya untuk menarik minat siswa.

Didalam model pembelajaran Project Based Learning (RPP PjBL Aksi-1), peserta didik  diberikan beberapa pertanyaan mendasar terkait materi yang akan dipelajari. Kemudian guru mengorganisisr pembentukan kelompok untuk melakukan kegiatan Kerja Kelompok yang kemudian peserta didik melakukan rencana kerja dalam pembelajaran proyek dengan mempedomani Modul Ajar dan sebuah video pembelajaran sebagai stimulus, mengolah data, dan kemudian bersama-sama melakukan kegiatan project pembelajaran dengan mengoreksi bersama-sama dengan difasilitasi guru melalui skafolding,  Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok. Melakukan percobaan penggunaan proyek yang mereka garap dalam kaitannya dengan penyelesaian masalah pembelajaran turunan fungsi aljabar Dan terakhir, guru dan peserta didik merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada model      pembelajaran Project Based learning (PjBL), Fase 1 peserta didik diberi beberapa pertanyaan mendasar terkait materi yang dipelajari yang ada kaitannya dengan orientasi masalah yang akan diselesaikan. Kemudian, membentuk kelompok. Fase 2, peserta didik melakukan pengelompokan dan penyusunan rencana kerja melalui pendampingan guru dengan berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk melakukan sebuah proyek.

 Fase 3 dan 4 Peserta didik melakukan penyusunan jadwal kegiatan dan langkah-langkah pegiatan penyusunan sebuah proyek dengan berbekal LKPD dan Video Pembelajaran juga pendampingan guru melalui skafolding. Melalui kerja kelompok peserta didik kemudian melakukan pengalaman penyusunan sebuah proyek dalam kegiatan pembelajaran yaitu penyusunan tangga turunan fungsi aljabar yang memiliki fungsi sebagai alat peraga dalam penyelesaian masalah turunan fungsi aljabar. 

Pada Fase 5 Peserta didik melakukan uji coba penggunaan project yang mereka buat sendiri dalam penyelesaian masalah turunan fungsi aljabar melalui kegiatan kelompok, yang kemudian Peserta didik juga membuat catatan data hasil kegiatan kelompoknya. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja (LKPD) melalui kartu soal. Dan terakhir pada fase 6 Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil proyek melalui diskusi bersama. Peserta didik dibimbing oleh guru menganalisis hasil proyek tentang penggunaan dan kebermanfaatan hasil produk.

Dan terakhir kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan masalah dengan baik diberikan penghargaan. Selama proses pembelajaran guru melakukan penilaian sikap dengan observasi/pengamatan terhadap individu pada masing-masing kelompok. Ketika ada kelompok/peserta didik yang kurang   memahami project yang dikerjakan guru mendatangi langsung dan menjelaskan   kembali. 

Yang terlibat didalam kegiatan pembelajaran Proyek ini adalah peserta didik kelas XII AKP, guru, dan rekan sejawat (perekam) di SMK Model Patriot IV CIawigebang . Materi dan sumber belajar yang digunakan dalam aksi ini adalah buku paket Matematika SMK kelas XII, LKPD, Video Pembelajaran dan sumber pembelajaran melalui internet..

4. Refleksi 

Dampak dari Penerapan Model Pembelajaran inovatif dengan Menggunakan Model Project Based learning (PjBL) dalam pembelajaran Matematika pada Materi Turunan Fungsi Aljabar: 

  • Setelah melalui pembelajaran ini peserta didik tampak senang dan suka dengan menunjukkan sikap terlibat aktif dalam kegiatan diskusi bertanya dan menjawab, peserta didik berani tampil berdiskusi dengan teman kelompok.
  • Peserta didik antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait dengan project yang akan dilakukan oleh siswa. karena mereka bisa belajar langsung dengan melihat gambar, suara dan tulisan dengan tampilan nyata.
  • Peserta didik lebih enjoy mengalami tahapan belajar sebuah materi melalui penyusunan project alat peraga sederhana.
  • Peserta didik paling suka dalam rangkaian kegiatan pembelajaran tersebut yaitu saat membuat tahapan project dan mengalami tantangan dalam penggunaan alat peraga dengan menyelesaikan masalah pada kartu soal dan media Kahoot.

Respon orang lain (guru dan kepala sekolah) terhadap pembelajaran ini sangat baik, Kepala sekolah dan rekan-rekan guru mengakui bahwa sesungguhnya jika semua guru dalam proses pembelajaran menggunakan IT dan model-model pembelajaan yang inovatif maka akan sangat baik pembelajaran lebih aktif, hanya saja kendala yang sering dihadapi oleh guru-guru karena minimnya fasilitas yang dimiliki oleh sekolah terutama kesediaan Projektor dan LCD pada setiap kelas belum memadai.

  • Faktor keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran ini yaitu:
  • Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
  • Arahan yang matang dari dosen pembimbing dan guru pendamping dalam mempersiapkan skema pembelajaran inovatif di kelas.
  • Adanya kerjasama antara guru, teman sejawat  dan kepala sekolah.
  • Pada pelaksanaanya kemudian, peserta didik lebih tertarik dengan menunjukkan sikap antusias dengan menunjukkan sikap banyak bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru terkait materi.
  • Selanjutnya, peserta didik juga lebih tertaris dalam belajar, saat mengamati video dan gambar pada saat ditayangkan

Faktor ketidakberhasilan dalam RPP PjBL Aksi-1 ini yaitu adanya kendala teknis yang terjadi saat pembelajaran, yang membuat konsentrasi siswa dan guru sedikit terganggu.

  • Pembelajaran dari keseluruhan proses pembelajaran ini yaitu : 
  • Guru harus terus kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran.
  • Guru harus mampu menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran.
  • Guru harus mampu mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang tepat.
  • Guru perlu menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dan tepat dengan materi pelajaran, agar siswa lebih tertarik dan menyenangi ketika belajar matematika.

Demikian kegiatan best practise pada pembelajaran matematika dengan mengambil materi turunan fungsi aljabar dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. semoga tulisan ini bisa memberikan wawasan pengetahuan dan inspirasi dalam mendesain pembelajaran kedepan yang lebih baik dan menyenangkan. tentunya untuk menyiapkan generasi penerus yang lebih baik untuk bangsa dan negara kita. semoga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun