Di samping itu, diperlukan pula kesadaran semua pihak, terutama tokoh politik, tokoh organisasi keagamaan dan tokoh agama, akan pentingnya selalu menjaga persatuan bangsa, dan bahwa politisasi agama akan merendahkan posisi agama hanya sebagai alat memperoleh kekuasaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwasanya Agama dan politik sendiri tidak dapat menyatu karena keduanya memiliki tujuan serta lingkup yang berbeda.  Dalam hal ini agama memiliki tujuan sebagai pedoman moral juga  bertujuan untuk memberikan pedoman moral dan memandu individu dalam mencapai keselamatan rohani, sementara politik bertujuan untuk mengatur kehidupan sosial dan mencapai tujuan bersama. Namun, keduanya dapat saling melengkapi dalam fenomenologi agama.
Solusi yang dapat diberikan penulis adalah memperdalam pemahaman tentang hubungan antara agama dan politik, serta mencoba untuk menggunakan fenomenologi dalam memahami konflik dan harmoni antara agama-agama. Selain itu, dapat juga dengan mempelajari lebih lanjut tentang konsep-konsep dalam fenomenologi seperti pengalaman, kesadaran, dan hakikat agama.
Penulis:
Timothy Immanuel Chan
Hasna Nurul Aziza
Inggrid Madelaine
Almer Donato
Calvin Daniel
Joureal Arden
Selaku Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H