Mohon tunggu...
INGGRELILA APRIYANI
INGGRELILA APRIYANI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Assalamualaikum.... saya Inggrelila Apriyani guru di SMP NEGERI 1 TRENGGALEK di Kab. Trenggalek, senang sekali bisa bergabung di kompasiana. semoga bisa lebih semangat untuk berkarya. karena hoby sesungguhnya adalah dalam kesenian, bernyanyi meski g sebagus para singer ternama indonesia. bersholawat dan banyak lagi dalam hal seni apalagi dalam hal keagamaan. harapan kedepan dengan kompasiana adalah semoga bisa membuat karya - karya yang menginsipirasi dan bermanfaat amiin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Universal sebagai Pemimpin

3 Mei 2023   01:49 Diperbarui: 3 Mei 2023   01:56 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada beberapa cara atau tahapan saat kita akan melakukan pengambilan keputusan yang sudah kita pelajari pada modul 3.1 ini yaitu 3 aspek penting, yaitu nilai-nilai kebajikan universal, kepentingan siswa, dan tanggung jawab. Dalam mengambil sebuah keputusan terkait permasalahan dilema etika harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Saat proses atau selama proses pengambilan keputusan itu benar -- benar dengan mempertimbangkan tahapan -- tahapan tersebut di atas maka bisa di pastikan saat mengambil keputusan dari kasus atau permasalahan adan berdampak terciptanya lingkungan yang positif kundusif dan aman tentunya juga nyaman karena keputusan juga bisa diterima secra bersama.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tidak mungkin dalam suatu tindakan tidak terdapat tantangan. Tantangan- tantangan yang dialami di lingkungan saya dalam mengambil sebuah keputusan, yaitu apabila saat berkolaborasi antara pihak -- pihak terkait pengambilan keputusan tidak saling mendukung dalam pengambilan keputusan sehingga menghambat dan semakin meruwetkan masalah. Oleh karena itu perlu di lakukan kesepakatan persamaan visi dam misi dalam menanangani kasus kasus agar saling mendukung satu dengan lain dalam proses pengambilan keputusan.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Merdeka belajar sangat pas pembelajaran atau pengajaran yang memerdekakan murid karena dengan merdeka siswa semakin memiliki peluang atau potensi untuk mengembangkan kemampuan apa yang mereka kuasai. Berbeda -- beda itu pasti, siswa satu dengan yang lain memanglah tidak sama, maka dari itu dari modul sebelumnya kita sudah belajar tentang pembelajaran berdifferensiasi, pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan muris atau siswa yang berbeda -- beda itu dan juga sangat cocoj dengan konsep merdeka belajar. 

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan haruslah berpihak pada murid, sesuai dengan pemikiran ki hajar dewantara atau filosofinya dalam pendidikan, semuanya harus sepenuhnya tentang murid apapun dan bagiamanapun harus berpohak murid dan pastinya saat hal itu kita tanamkan penuh di hati kita murid akan menyadari dengan sendirinya bahwa apa yang mereka butuhkan bisa mereka raih. Mampu meraih mimpi -- mimpinya dengan sukses dan bahagia. Keputusan yang diambil oleh seorang guru akan menjadi ibarat pisau yang disatu sisi apabila digunakan dengan baik akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid di masa yang akan datang.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Dalam pengambilan keputusan seorang guru atau pendidik harus memiliki sebuah keahlian karena pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang juga harus sesuai  kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran yang harus selalu berpihak pada murid.

Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun