Mohon tunggu...
Lintas.app
Lintas.app Mohon Tunggu... Lainnya - Marketplace Logistik

Jembatan Logistik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ekosistem Logistik di Indonesia

30 November 2021   10:19 Diperbarui: 30 November 2021   10:30 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap kedua adalah middle mile diartikan sebagai proses melakukan penyortiran barang dari gudang penyimpanan menuju toko distributor yang tersebar di berbagai daerah.

Tahap middle mile sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh perusahaan seperti perusahaan retail, FMCG, industri farmasi dan bahan makanan yang mana mereka memiliki pusat distribusi yang berlokasi di kota-kota besar, termasuk di kota-kota pedesaan. Salah satu contohnya adalah Alfamart dan Indomaret merupakan perusahaan retail dimana keduanya memiliki banyak gudang yang tersebar di setiap kota dimana mereka beroperasi. Alasannya agar toko distributor memastikan stok selalu tersedia ketika konsumen ingin membeli.

Tahap ini merupakan kunci untuk mengurangi inefisiensi dalam distribusi produk ke daerah yang tersebar. Keuntungannya bila perusahaan atau bisnis perseorangan menerapkan proses middle mile adalah lebih mudah menurunkan biaya daripada first mile dan last mile. Selain itu, perusahaan lebih cepat melakukan stok ulang di daerah yang jauh dari lokasi produksi awal.

Biasanya penyedia jasa logistik yang menerapkan proses middle mile adalah perusahaan truk atau kargo seperti Lintas, Kargo Tech, Deliveree, dan Gobox. Penyedia jasa logistik ini merupakan perusahaan trucking dengan memanfaatkan teknologi digital produk mereka sekaligus berupaya menemukan solusi untuk mengurangi tingginya biaya transportasi di Indonesia.

Last Mile

Tahap terakhir dalam proses supply chain adalah last mile. Barang yang telah dikirimkan ke toko distributor dapat langsung dikirimkan ke konsumen atau konsumen dapat mengakses langsung dengan membeli barang di toko. Tahap ini sangat penting karena pelanggan memberikan poin kepada penyedia jasa logistik atau toko mengenai barang pesanannya dalam kondisi baik dan tanpa masalah.

Penyedia jasa logistik yang menerima layanan last mile adalah bisnis inti perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, dan lain-lain.

Mereka yang telah lama bekerja dalam bisnis atau industri logistik kemungkinan akrab dengan tahapan-tahapan di atas. Biasanya setiap industri memiliki proses pengiriman barang yang berbeda-beda.

Permasalahan Logistik di Indonesia

Tahapan middle mile seringkali dianggap sebagai tahapan yang memiliki lebih sedikit andil daripada first mile dan last mile. Oleh karena itu, banyak retailer atau pengecer melewatkan proses middle mile. Mereka memulai proses distribusi dari first mile langsung mengirimkan ke lokasi tujuan (last mile).

Kenyataanya, seperti yang dikutip dalam tulisan diatas bahwa proses middle mile merupakan kunci untuk mengurangi inefisiensi dalam distribusi produk ke daerah yang tersebar. Keuntungannya bila perusahaan atau bisnis perseorangan menerapkan proses middle mile adalah lebih mudah menurunkan biaya daripada first mile dan last mile.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun