Logistik memiliki peran penting yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain. Peluang jasa logistik akan semakin berkembang bila masyarakat menggunakannya sebagai rekan bisnis yang berfungsi sebagai mitra logistik pada suatu perusahaan ataupun bisnis perseorangan. Hal senada disampaikan oleh Ali Mahendra Rianto sebagai ketua umum APLOG dalam artikel “Industri Logistik Tumbuh 40% Selama Pandemi Covid-19”, “Selama industri bergerak dan berproduksi, pasti aktivitas logistik akan naik.”
Namun, proses logistik dalam perjalanannya seringkali memunculkan masalah-masalah yang dialami oleh pengirim barang (perusahaan atau bisnis perseorangan). Oleh karena itu, penyedia jasa logistik mulai menerapkan layanan pengiriman berbasis online untuk mendapatkan kepuasan masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa logistik.
Mengenali 3 Tahapan Penting Distribusi Barang
Selama ini kita hanya mengetahui bahwa barang dapat sampai dengan selamat di tangan kita. Konsumen tidak memikirkan bagaimana dan seperti apa tahapan distribusi barang. Kenyataannya, proses pengiriman barang tersebut tidaklah sesederhana yang kita bayangkan.
Tahapan distribusi barang terdiri atas 3 hal, yakni first mile, middle mile, dan last mile menjadi bagian terpenting dalam proses supply chain. Hampir semua perusahaan melibatkan proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain menggunakan angkutan darat dengan alasan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan angkutan laut dan udara. Berikut penjelasan masing-masing tahapannya.
First Mile
Merupakan tahap awal dalam proses supply chain. First mile diartikan sebagai fase pengangkutan barang dari pabrik ke pusat distribusi atau gudang. Perlu diingat bahwa pengertian first mile memiliki artian yang berbeda tergantung sifat perusahaan atau bisnis perseorangan. Misalnya industri manufaktur mengartikannya sebagai perpindahan barang dari pabrik ke gudang.
Bagi industri produk pertanian diartikan sebagai penjual dapat membeli produk pertanian dari petani untuk dijual kembali di toko grosiran. Sedangkan bagi perusahaan e-Commerce diartikan sebagai proses barang diambil oleh pengecer kemudian ditransfer ke penyedia logistik pihak ketiga yang akan mengirimkan barang ke konsumen akhir.
Salah satu contoh penyedia jasa logistik yang menerapkan first mile yang saat ini mendominasi bagi perusahaan e-Commerce adalah Gosend, JNE, Grab, SiCepat Express, dan lain-lain.
First mile dianggap sangat penting karena merupakan proses penentuan ketersediaan produk sebelum akhirnya dibeli konsumen melalui distributor, toko, atau situs e-Commerce sehingga berpengaruh terhadap waktu tunggu pengiriman konsumen. Biasanya pengiriman first mile sudah dijadwalkan karena masih sangat erat hubungannya dengan rantai pasok sebuah bisnis.
Middle Mile
Tahap kedua adalah middle mile diartikan sebagai proses melakukan penyortiran barang dari gudang penyimpanan menuju toko distributor yang tersebar di berbagai daerah.
Tahap middle mile sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh perusahaan seperti perusahaan retail, FMCG, industri farmasi dan bahan makanan yang mana mereka memiliki pusat distribusi yang berlokasi di kota-kota besar, termasuk di kota-kota pedesaan. Salah satu contohnya adalah Alfamart dan Indomaret merupakan perusahaan retail dimana keduanya memiliki banyak gudang yang tersebar di setiap kota dimana mereka beroperasi. Alasannya agar toko distributor memastikan stok selalu tersedia ketika konsumen ingin membeli.
Tahap ini merupakan kunci untuk mengurangi inefisiensi dalam distribusi produk ke daerah yang tersebar. Keuntungannya bila perusahaan atau bisnis perseorangan menerapkan proses middle mile adalah lebih mudah menurunkan biaya daripada first mile dan last mile. Selain itu, perusahaan lebih cepat melakukan stok ulang di daerah yang jauh dari lokasi produksi awal.
Biasanya penyedia jasa logistik yang menerapkan proses middle mile adalah perusahaan truk atau kargo seperti Lintas, Kargo Tech, Deliveree, dan Gobox. Penyedia jasa logistik ini merupakan perusahaan trucking dengan memanfaatkan teknologi digital produk mereka sekaligus berupaya menemukan solusi untuk mengurangi tingginya biaya transportasi di Indonesia.
Last Mile
Tahap terakhir dalam proses supply chain adalah last mile. Barang yang telah dikirimkan ke toko distributor dapat langsung dikirimkan ke konsumen atau konsumen dapat mengakses langsung dengan membeli barang di toko. Tahap ini sangat penting karena pelanggan memberikan poin kepada penyedia jasa logistik atau toko mengenai barang pesanannya dalam kondisi baik dan tanpa masalah.
Penyedia jasa logistik yang menerima layanan last mile adalah bisnis inti perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, dan lain-lain.
Mereka yang telah lama bekerja dalam bisnis atau industri logistik kemungkinan akrab dengan tahapan-tahapan di atas. Biasanya setiap industri memiliki proses pengiriman barang yang berbeda-beda.
Permasalahan Logistik di Indonesia
Tahapan middle mile seringkali dianggap sebagai tahapan yang memiliki lebih sedikit andil daripada first mile dan last mile. Oleh karena itu, banyak retailer atau pengecer melewatkan proses middle mile. Mereka memulai proses distribusi dari first mile langsung mengirimkan ke lokasi tujuan (last mile).
Kenyataanya, seperti yang dikutip dalam tulisan diatas bahwa proses middle mile merupakan kunci untuk mengurangi inefisiensi dalam distribusi produk ke daerah yang tersebar. Keuntungannya bila perusahaan atau bisnis perseorangan menerapkan proses middle mile adalah lebih mudah menurunkan biaya daripada first mile dan last mile.
Contoh permasalahan yang dialami oleh pengirim saat proses pengiriman adalah belum tersedia sistem pelacakan barang sehingga seringkali pengirim mengalami kehilangan jejak barang dan menimbulkan kekhawatiran. Apalagi jika barang yang dikirim mudah rusak, cepat busuk, mahal, dan lain-lain. Sebab itulah, tahap middle mile perlu menjadi perhatian utama sebab bila tidak efisien, dapat mempengaruhi proses pengiriman yang dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman.
Adapun permasalahan lainnya yang menjadi perhatian bersama yakni muatan yang tidak efisien, waktu pengiriman, transaksi yang masih konvensional, meminimalisir produk rusak pada saat perjalanan dan metode pengiriman.
Atasi Masalah Logistik Bersama Lintas
Sektor logistik dengan penerapan teknologi digital menjadi sebuah tren yang sedang berkembang di Indonesia. Kehadiran teknologi digital membuat kegiatan logistik menjadi lebih mudah menjangkau seluruh daerah Indonesia dengan cepat. Salah satu layanan logistik online pertama di Indonesia adalah Lintas.
Lintas adalah marketplace logistik pertama di Indonesia yang menghubungkan pengguna jasa logistik dengan para penyedia jasa layanan logistik secara efisien dengan memaksimalkan manfaat sosial dan meminimalkan dampak lingkungan melalui proses efisiensi berbiaya rendah.
Keunggulan yang ditawarkan oleh layanan Lintas untuk mendukung berbagai kebutuhan angkutan.
- Dapat memilih angkutan terlengkap, Lintas menawarkan sewa berbagai jenis angkutan yang sesuai untuk kapasitas muatan seperti pick-up, van, colt diesel, fuso, tronton, wingbox, trailer dan container.
- Mendapatkan kepastian harga, Pengguna layanan dan penyedia jasa (transporter) akan mendapatkan informasi biaya sewa di awal tanpa perlu bernegosiasi langsung.
- Pemesanan mudah, Lintas memberikan kemudahan kepada pengguna untuk memesan kendaraan angkutan yang sesuai dengan kebutuhan dan jarak tempuh.
- Keamanan Pembayaran, Lintas memberikan keamanan pengguna ketika melakukan pembayaran. Biaya angkutan hanya akan diteruskan kepada mitra hanya setelah pengiriman selesai.
- Menyediakan sistem pelacakan barang, Lintas membantu pengguna untuk melakukan pemantauan pengiriman secara real-time yang dibuktikan dengan foto mengenai keberadaan angkutan.
Anda dapat menikmati layanan Lintas dengan mengunjungi situs kami di https://lintas.app/ kemudian daftarkan akun Anda dengan menggunakan nomor handphone untuk mengirimkan kode OTP. Setelah terdaftar, Anda dapat langsung memesan jenis angkutan sesuai dengan kebutuhan Anda. Selamat menikmati layanan Lintas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H