Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Warga Pengidap HIV/AIDS di Kota Jogja Menyangkal karena Tidak Mengalami Ciri-ciri HIV/AIDS

15 Desember 2024   08:11 Diperbarui: 15 Desember 2024   08:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal karena masih menyangkal lantaran belum ada gejala meski sudah terinfeksi atau takut dengan stigma sosial. Ini ada dalam berita "Baru Sentuh 54 Persen! Kesadaran Penderita HIV/AIDS di Kota Jogja Untuk Berobat Masih Rendah, Dinkes Ungkap Penyebabnya" (radarjogja.jawapos.com, 10 Desember 2024).

Itulah dampak buruk penyebutan tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang terkait dengan HIV/AIDS tapi tidak memberikan kondisi siapa, mengapa dan bagaimana hal itu terjadi pada seseorang.

Maka, tanpa tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang mereka sebut terkait dengan HIV/AIDS tersebut bisa terjadi pada seseorang jika pernah atau sering melakukan perilaku berisiko, yaitu:

Sejatinya, yang disebut ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala terkait dengan HIV/AIDS jika yang mengalaminya pernah atau sering melakukan perilaku seksual dan nonseksual berisiko, yaitu:

  • Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang berganti-ganti, di dalam dan di luar nikah, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu perempuan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Perempuan dewasa melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti, di dalam dan di luar nikah, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja salah satu laki-laki tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) langsung (kasat mata) dan PSK tidak langsung (tidak kasat mata), dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, karena bisa saja PSK tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,

Dua tipe PSK, yaitu:

(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan, dan

(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, cewek prostitusi online, dan lain-lain.

  • Perempuan dewasa melakukan hubungan seksual dengan gigolo dengan kondisi gigolo tidak memakai kondom, karena bisa saja gigolo tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual (anal) dengan Waria dengan kondisi laki-laki (yang menganal) tidak memakai kondom, karena bisa saja Waria tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS.

Sedangkan perilaku nonseksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:

  • Menyusu air susu ibu (ASI) kepada perempuan yang mengidap HIV/AIDS,
  • Menerima transfusi darah yang tidak diskrining HIV, dan
  • Memakai jarum suntik serta tabungnya secara bersama-sama dengan bergiliran dan bergantian, terutama pada penyalahguna Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) karena bisa saja salah satu dari mereka mengidap HIV/AIDS sehingga darah yang mengandung HIV/AIDS masuk ke jarum dan tabung kemudian disuntikkan yang lain ke tubuhnya.

Padahal, jika seseorang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual dan nonseksual berisiko di atas, maka ada risiko tertular HIV/AIDS, tapi tidak otomatis ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang terkait dengan HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan.

Bahkan, pada sebagian orang yang sudah tertular HIV/AIDS tidak pula otomatis ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang terkait dengan HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan.

Sebaliknya, jika seseorang mengalami salah satu atau beberapa atau sekaligus semua tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang disebut terkait dengan HIV/AIDS tapi tidak pernah melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual dan nonseksual berisiko di atas, maka tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri sama sekali tidak terkait dengan HIV/AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun