Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penulis Artikel Ini Termakan Mitos Zina Jadi Penyebab Penularan HIV/AIDS

3 Desember 2024   13:56 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang sangat ironis, seperti sering disampaikan (Alm) dr Kartono Mohamad, pernah jadi Ketua PB IDI, penularan virus hepatitis B persis sama dan serupa dengan cara penularan HIV/AIDS. Tapi, orang tidak malu-malu mengakui dirinya mengidap hepatitis B. Bahkan, dulu Askes ganti biaya pengobatan hepatitis B tapi menolak mengganti biaya pengobatan PIMS (penyakit infeksi menular seksual, seperti kencing nanah/GO, raja singa/sifilis dan lain-lain) serta HIV/AIDS.

Ada lagi pernyataan: Kasus HIV-AIDS di Makassar menjadi alarm bagi kita semua bahwa sistem kehidupan sekuler hanya membawa kehancuran.

Di negara-negara dengan penerapan hukum agama yang ketat sekalipun tetap saja ada kasus HIV/AIDS karena bisa saja warganya melakukan perilaku seksual dan nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS di luar negaranya.

Maka, cara yang arif dan bijaksana melindungi diri agar tidak tertular HIV/AIDS adalah menghindari perilaku seksual dan nonseksual yang berisiko tertular HIV/AIDS. <>

* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun