Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berita HIV/AIDS pada Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024 Hanya Talking News Tak Memberikan Pencerahan

2 Desember 2024   12:24 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TABEL: Selisik terhadap berita HIV/AIDS di 19 berita yang terbit 1 Desember 2024 (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Itu artinnya dengan 57.299 kasus infeksi HIV baru per tahun di "Indonesia Emas" tahun 2045 jumlah kasus kumulatif infeksi HIV bisa mencapai 1.769.986 (kasus sampai Desember 2023= 566.707 + 1.203.279 (kasus selama 21 tahun mendatang).

Dunia medis sudah mengidentifikasi cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS, tapi karena dari awal kasus ini dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama, maka yang muncul kemudian adalah mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.

Pada Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember 2024 ini media online di Indonesia hanya mengumbar hoaks dan mitos terkait dengan penularan HIV/AIDS. Yang ironis sumber mereka justru kalangan medis dan jajaran institusi kesehatan.

Berita dan artikel yang menyebarkan hoaks dan misleading sebenarnya bisa dibawa ke ranah hukum sesuai dengan UU ITE.

Dalam 19 berita yang diselisik menunjukkan semua tidak memberikan informasi tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang berpijak pada fakta medis (lihat tabel).

TABEL: Selisik terhadap berita HIV/AIDS di 19 berita yang terbit 1 Desember 2024 (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)
TABEL: Selisik terhadap berita HIV/AIDS di 19 berita yang terbit 1 Desember 2024 (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Yang diumbar justru isu yang dikemas sebagai berita yang sensasional (KBBI: menggemparkan) dan bombastis (KBBI: bersifat omong kosong), tapi justru hoaks dan mitos (anggapan yang salah tentang HIV/AIDS).

Yang paling menonjol dengan kategori hoaks sehingga misleading (menyesatkan) adalah menyebut seks bebas sebagai penyebab HIV/AIDS.

Pertama, dalam semua berita itu tidak ada penjelasan atau definisi yang akurat tentang apa yang dimaksud dengan seks bebas.

Jika seks bebas diartikan sebagai hubungan seksual di luar nikah (zina), maka menyebut penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual karena zina (sifat hubungan seksual) adalah informasi bohong (hoaks) dan menyesatkan.

Secara empiris penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (seks oral, vaginal atau anal) bukan karena sifat hubungan seksual (seks bebas), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki atau yang menganal tidak memakai kondom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun