Baca juga: Ini Mimpi: Indonesia Bebas AIDS Tahun 2030 (Kompasiana, 6 Agustus 2014)
Pemerintah, dalam hal ini provinsi, kabupaten dan kota, hanya sibuk membuat peraturan daerah (Perda) penanggulangan IMS (infeksi menular seksual) dan HIV/AIDS.Â
Langkah ini hanya mengekor ke ekor program Thailand, yaitu ‘wajib kondom 100 persen’ yakni peraturan laki-laki wajib memakai kondom pada hubungan seksual dengan pekerja seks.
Baca juga: Perda AIDS di Indonesia: Mengekor ke Ekor Program Penanggulangan AIDS Thailand (Kompasiana, 26 Desember 2016)
Tapi, Perda AIDS yang ‘dicangkok’ dari program Thailand melenceng karena dirancang dengan pijakan moral. Kalau di Thailand yang dihukum jika ada pekerja seks yang terdeteksi mengidap IMS atau HIV/AIDS atau keduanya sekaligus, maka yang kena sanksi hukum adalah germo. Sedangkan di Indonesia yang dihukum justru pekerja seks.
Baca juga: AIDS di Merauke, Papua: PSK Digiring ke Bui, Pelanggan (Suami) Menyebarkan HIV ke Istri (Kompasiana, 31 Mei 2011)
Langkah itu tidak berguna karena satu PSK dikurung di Lapas, ratusan PSK akan menggantikannya. Lagi pula, laki-laki ‘hidung belang’ tidak takut mau mengikuti permintaan PSK untuk memakai kondom karena germo justru memihak ke si ‘hidung belang.’
Di Thailand germo diberikan izin usaha sehingga kalau kena sanksi hukum mereka takut izin usahanya dicabut sehingga mereka memaksa ‘hidung belang’ memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan ‘anak buahnya’ (baca PSK yang dia pekerjakan).
Penanggulangan HIV/AIDS dengan cara-cara yang konkret kian penting karena laporan aidsmap.com (4 September 2018) menunjukkan Indonesia memiliki jumlah infeksi HIV baru terbesar keempat per tahun di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) perkirakan ada 73.000 kasus infeksi HIV baru per tahun. Angka ini hanya tertinggal dari China, India, dan Rusia.
Fakta menunjukkan sepanjang tahun 2023 ada 57.299 kasus HIV baru. Sedangkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS sejak 1987 – Desember 2023 sebanyak 729.219 yang terdiri atas 566.707 HIV dan 162.512 AIDS (Website HIV PIMS Indonesia).
Baca juga: Menurunkan Jumlah Kasus Infeksi HIV Baru Jadi PeeR Menteri Kesehatan di Kabinet Merah Putih (Kompasiana, 25 November 2024)