Celakanya, dalam berita program pencegahan disebutkan oleh Dinas Kesehatan Ternate berfokus pada sosialisasi pencegahan HIV/AIDS kepada komunitas-komunitas berisiko dan masyarakat umum, termasuk perguruan tinggi. Â
Kasus HIV/AIDS pada komunitas berisiko, remaja dan mahasiswa ada di terminal terakhir, itu sebabnya yang potensial menyebaran HIV/AIDS adalah laki-laki dewasa heteroseksual dan biseksual.
Dalam berita tidak ada penjelasan yang komprehensif tentang upaya untuk menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, kasus infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK dan cewek prostitusi online. Itu artinya penyebaran HIV/AIDS di Kota Ternate akan terus terjadi secara diam-diam yang merupakan silent disaster (bencana terselubung).
Disebutkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate melalui Penanggung Jawab Program HIV/AIDS, Hamida: "Three zero di tahun 2030 adalah zero infeksi baru, zero kematian karena HIV serta zero diskriminasi."
Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2019: Bualan, Indonesia Bebas Infeksi HIV Baru Tahun 2030 (Kompasiana, 1 Desember 2019)
Adalah hal yang mustahil 'zero infeksi baru' di Kota Ternate karena epidemi HIV/AIDS tidak mengenal batas daerah, wilayah bahkan negara secara fisik dan adiministrasi. Maka, bisa saja ada warga Kota Ternate yang melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS di luar Kota Ternate, sebaliknya ada pula warga pengidap HIV/AIDS dari daerah atau negara lain yang melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS di Kota Ternate.
UNAIDS, badan PBB yang menangani masalah HIV/AIDS, sendiri sudah angkat tangan terkait dengan sesumbar 'three zero' di tahun 20230.
Baca juga: Kegagalan Dunia Capai Nol Infeksi HIV Baru Tahun 2030 Bukan Karena Stigma dan Diskriminasi (Kompasiana, 25 Juli 2024)
Tanpa program yang riil, maka insiden infeksi HIV baru di Kota Ternate akan terus terjadi yang selanjutnya penyebaran HIV/AIDS bak 'bok waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS.' <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.