Bandingkan dengan 1 kasus HIV/AIDS pada laki-laki heteroseksual yang mempunyai istri, HIV/AIDS akan ditularkan ke istrinya melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam nikah, bahkan ada yang beristri lebih dar 1, ke selingkuhannya dan ke pekerja seks komersial (PSK) langsung atau PSK tidak langsung.
PSK sendiri dikenal ada dua tipe, yaitu:
(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.
(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, PSK online, dll.
Istri yang tertular HIV/AIDS akan menularkan HIV/AIDS kepada bayi yang dikandungnya, terutama pada saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI).
Dalam berita disebutkan: Untuk itu saat ini pihaknya terus melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan guna mengantisipasi meningkatnya kasus HIV di Provinsi Bengkulu.
Ini tidak objektif karena skrining ada di hilir yaitu jika terdeteksi HIV-positif itu artinya sudah tertular HIV/AIDS. Yang diperlukan adalah program di hulu yaitu menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, insiden infeksi HIV baru, terutama pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual yang tidak aman (tidak memakai kondom) dengan PSK langsung atau PSK tidak langsung.
Tanpa ada program di hulu, maka insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa akan terus terjadi yang selanjutnya ditularkan ke istri atau pasangan seks lain. Jika istri tertular HIV/AIDS maka ada pula risiko penularan ke bayi yang dikandungnya.
Disebutkan pula: Hal tersebut dilakukan sebab di Bengkulu sejak Januari hingga Agustus 2024 telah tercatat 126 orang yang terinfeksi HIV/AIDS dan akan berpotensi bertambah.
Ya, jelas akan bertambah yaitu kasus baru di hilir dan penyebaran oleh laki-laki yang sudah tertular atau mengidap HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi.