Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Copas Tim Korsel Piala Dunia FIFA Rusia 2018 ke Timnas Indonesia

3 Oktober 2024   09:42 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:45 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pimpin latihan besama di Lapangan Thor Surabaya (4/9/2023). (Foto: bola.kompas.com/Dokumentasi PSSI)

Baca juga: Hiperrealitas Terkait dengan Shin Tae-yong dan Pemain Naturaliasi (Kompasiana, 10 Mei 2024)

Tampaknya, kondisi itu pulalah yang dipakai STY terhadap Timnas Indonesia.

Sejatinya, keunggulan Timnas Indonesia bukan hanya mengejar kemenangan di tiap laga dengan tim negara lain, tapi menghasilkan pemain sepak bola warga pribumi yang handal. Tentu saja ini tidak seperti membalikkan telapak tangan.

Tapi, mengingat STY sudah menangani Timnas Indonesia sejak Desember 2019 yaitu hampir lima tahun seharusnya tidak perlu lagi 'membeli' pemain dengan kamuflase naturalisasi.

Apa yang terjadi kemudian?

Pemerintah, dalam hal ini PSSI, justru 'membeli' pemain asing dengan efuemisme naturalisasi. Sudah ada 14 pemain naturalisasi yang berarti tanpa pemain prubumi sudah memenuhi syarat sebagai kesebelasan.

Itu artinya STY hanya 'melatih' pemain naturalisasi yang pada akhirnya meminggirkan pemain pribumi.

Baca juga: Shin Tae-yong Hanya Sebatas Memoles Pemain Naturalisasi (Kompasiana, 21 September 2024)

Sejatinya, selama lima tahun kepelatihannya STY sudah harus menelurkan pemain pribumi yang handal sebagai barisan kesebelasan nasional (Timnas) tanpa harus berebut tempat dengan pemain naturalisasi.  

Lagi pula, pertanyaan yang sangat mendasar adalah: Mengapa pemain-pemain yang dinaturaliasi itu lebih memilih Indonesia tinimbang klub-klub kaya di liga Eropa atau di Liga Pro Arab Saudi? <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun