Tampaknya, pelatih PSSI asal Korea Selatan (Korsel) Shin Tae-yong (STY) hanya mencari kemengan bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia tanpa menjalankan tujuan sejati yaitu menelurkan pemain sepak bola WN asli Indonesia (pribumi) yang handal.
Buktinya, yang dilakukan STY adalah merekrut pemain dengan kualifikasi naturalisasi. Dalam berita di kompas.com (5/6/2024) disebutkan ".... sebanyak 14 pemain telah menjalani proses naturalisasi menjadi WNI."
Maka, dengan 14 pemain naturalisasi di Timnas Indonesia itu artinya sudah lebih dari satu kesebelasan sehingga tidak perlu lagi pemain pribumi asli. Ironis ....
Dikabarkan PSSI terus menggenjot proses naturalisasi pemain sepak bola sehingga yang terjadi kelak pemain prubumi hanya duduk manis di bangku cadangan --kalaupun ada- bisa jadi hanya sebagai penggembira di pinggir lapangan. Busyet ....
Hal itu sama saja dengan merampas hak pemain sepak bola WN asli (pribumi) yang seharusnya dilatih oleh STY untuk masuk Timnas tanpa harus berebut dengan pemain naturaliasi.
Agaknya, PSSI kepincut STY hanya karena hiperrealitas yaitu melihat fantasi dengan mengabaikan fakta sebagai realitas sosial di social settings.
Ada acara 'Koreaan dulu yuk' yang diputar di monitor gerbong-gerbong KRL-sekarang tidak ada lagi- yang hanya 'men-dewa-dewakan' Korsel, salah satu di antaranya yaitu menyebutkan bahwa STY secara mengejutkan berhasil membawa Tim Korea Selatan (Korsel) mengalahkan Tim Jerman di Piala Dunia FIFA Rusia 2018 dengan skor 2-0 di babak penyisihan grup.
Tapi, ada fakta yang digelapkan di acara itu yang merupakan realitas sosial terkait dengan tim Korsel yang mengalahkan Jerman, yaitu sebagian pemain tim tersebut, yang ditangani STY, justru adalah pemain sepak bola Korsel yang merumput di lapangan hijau klub-klub Benua Biru (baca: Eropa) dan klub di luar Korsel.
Dua gol Korsel ketika itu dilesatkan oleh Kim Young-gwon yang bermain di FC Tokyo, Jepang, dan Son Heung-min yang merumput di klub Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur.
Selain itu beberapa pemain di tim Korsel yang ditangani STY itu juga bermain di klub-klub elit di Inggris (Liga Primer), Jerman (Bundesliga), Italia (Seri A) dan Spanyol (La Liga).