Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Semua Gejala Penyakit yang Dikaitkan dengan HIV/AIDS Otomatis Terkait Langsung dengan Infeksi HIV/AIDS

14 Agustus 2024   06:47 Diperbarui: 14 Agustus 2024   07:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah studi di Kota Surabaya tahun 1990-an menunjukkan pelanggan waria kebanyak laki-laki beristri. Mereka jadi 'perempuan' ketika seks denga waria (ditempong), sedangkan waria jadi 'laki-laki' (menempong) karena bisa terjadi salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,

  • Laki-laki yang pernah atau sering memakai jarum suntik dan tabungnya secara bergiliran dengan bergantian pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) karena ada kemungkinan salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga darah masuk ke jarum dan tabung sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS.

Seseorang, perempuan dewasa, berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, jika melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual dan noseksual berisiko berikut, yaitu:

  • Perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks oral, vaginal atau anal), di dalam nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom karena bisa terjadi salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks oral, vaginal atau anal), di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom karena bisa terjadi salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan Waria heteroseksual yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi waria tidak memakai kondom karena bisa terjadi salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks oral, vaginal, atau anal) dengan gigolo yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi gigolo tidak memakai kondom karena bisa terjadi salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS,
  • Perempuan yang pernah atau sering memakai jarum suntik dan tabungnya secara bergiliran dengan bergantian pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) karena ada kemungkinan salah satu di antaranya mengidap HIV/AIDS sehingga darah masuk ke jarum dan tabung sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS.

Baca juga: Ngeri Kali Judul Berita HIV/AIDS Ini

Nah, jika ada laki-laki atau perempuan yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual dan nonseksual berisiko di atas, maka ada risiko tertular HIV/AIDS dengan atau tanpa gejala.

Untuk itu dianjurkan segera menjalani tes HIV secara sukarela dengan konseling sebelum dan sesudah tes di Klinik VCT yang ada di Puskesmas atau rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat. Di beberapa klinik tes HIV gratis.

Jika hasil tes HIV negatif aka nada konseling untuk menjaga perilaku agar tidak berisiko, sementara itu jika hasil tes HIV positif, maka dilanjutkan dengan konseling untuk menjaga perilaku dan menjalani pengobatan dengan obat antiretroviral (ART) (dari berbagai sumber). <>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun