Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengenalan Bukan Penyediaan Alat Kontrasepsi dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi Anak Usia Sekolah dan Remaja

8 Agustus 2024   14:42 Diperbarui: 8 Agustus 2024   14:44 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. mengedukasi balita dan anak prasekolah agar mengetahui organ reproduksinya;

c. mengedukasi mengenai perbedaan organ reproduksi lakilaki dan perempuan;

d. mengedukasi untuk menolak sentuhan terhadap organ reproduksi dan bagian tubuh yang dilarang untuk disentuh;

Masalahnya adalah pembicaraan tentang seksualitas di Indonesia selalu dihadang tabu [KBBI: hal yang tidak boleh yang disentuh, diucapkan, dan sebagainya karena berkaitan dengan kekuatan supernatural yang berbahaya (ada risiko kutukan); pantangan; larangan].

Padahal, yang tabu adalah perbuatan berupa pelecehan seksual dan kekerasan seksual yang justru menjadi-jadi sehingga membuat negeri ini 'darurat kejahatan seksual.'

Selain karena ancaman hukumannya ringan, setengah orang, terutama kaum perempuan, justru menyalahkan korban (baca: perempuan). Ini membuat laki-laki di atas angin sehingga tergiur melakukan kekerasan seksual, terutama terhadap bayi, anak-anak dan remaja. <>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun