"Kasus HIV AIDS di Kendari Akibat Seks Menyimpang" Ini judul berita di sultranesia.com, 2/8/2024.
Judul berita ini misleading (menyesatkan) karena risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual, dalam kaitan berita ini 'seks menyimpan,' tapi karena hubungan seksual berisiko yaitu kondisi saat terjadi hubungan seksual baik di dalam maupun di luar pernikahan.
Sampai Juli 2024 disebutkan kasus kumulatif HIV/AIDS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebanyak 170.
Hubungan seksual yang berisiko terjadi penularan HIV/AIDS, yaitu:
(1) Laki-laki atau perempuan dewasa melakukan hubungan seksual di dalam nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi suami tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;
(2) Laki-laki atau perempuan dewasa melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;
(3) Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual, di dalam atau di luar nikah, dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, dalam hal ini pekerja seks komersial (PSK) langsug, PSK tidak langsung dan cewek atau perempuan pelaku prostitusi online, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja PSK tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;
(4) Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual dengan waria dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja waria tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;
(5) Perempuan dewasa melakukan hubungan seksual dengan gigolo pada kondisi gigolo tidak pakai kondom, karena bisa saja gigolo tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS.
Dalam berita disebutkan oleh Elfi (Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Kendari) perilaku seksual menyimpang menjadi penyebab utama meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kendari. Selanjutnya disebutkan: "Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau LGBT penyebab utamanya."