Baca juga: Kasus HIV/AIDS pada Usia Produktif di Kota Kendari Realistis Bukan Ironis
Kalangan usia produktif termakan mitos, misalnya HIV/AIDS menular melalui hubungan seksual dengan PSK, sehingga mereka melakukan perilaku seksual berisiko dengan cewek yang bukan PSK, seperti cewek prostitusi online atau cewek di kafe dan panti pijat.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS pada Remaja Akibat Materi KIE HIV/AIDS yang Hanya Mitos
Terkait dengan kasus HIV/AIDS pada bayi bisa terjadi karena program pencegahan dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya tidak jalan. Sejatinya, Dinkes Kendari mewajibkan suami perempuan hamil menjalani tes HIV sukarela. Jika suami HIV-positif dilanjutkan tes HIV terhadap istri. Istri atau perempuan hamil yang terdeksi HIV-positif ditangani melalui program pencegahan HIV dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya.
Selama cara-cara penanggulangan HIV/AIDS di Kota Kendari hanya dilakukan di hilir, yaitu tes HIV, maka selama itu pula akan terjadi penyebaran HIV/AIDS yang jadi 'bom waktu' yang kelak akan jadi 'ledakan AIDS.' <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H