Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Omong Kosong Cianjur Bisa Zero Kasus Baru HIV/AIDS pada Tahun 2030

7 Juli 2024   11:54 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/AIDS Watch Indonesia/Shyaiful W. Harahap)

Sayang, dalam paparan jumlah kasus HIV/AIDS di Cianjur tidak dirinci jumlah kasus pada ibu rumah tangga. Secara nasional dari tahun 1987 sampai Maret 2023 dilaporkan jumlah kasus AIDS secara nasional pada ibu rumah tangga sebanyak 20.785 (Website HIV PIMS Indonesia).
 
Tentu saja ibu rumah tanggal itu berisiko menular HIV/AIDS ke-bayi yang mereka kandung. Pada tahun 2022, misalnya, bayi yang lahir dari ibu hamil pengidap HIV/AIDS sebanyak 503 (Website HIV PIMS Indonesia).

Baca juga: Berita AIDS di Cianjur Hanya Sasar LSL Abaikan Potensi Penyebaran oleh Laki-laki Heteroseksual

Nah, jika Dinkes Cianjur tidak mempunyai program pelacakan warga pengidap HIV/AIDS yang tidak melawan hukum dan tidak pula melanggar HAM, maka penyebaran HIV/AIDS di Cianjur akan terus terjadi, terutama oleh suami-suami ibu hamil yang terdeteksi HIV-positif karena mereka tidak menjalani tes HIV.

Selain kasus infeksi HIV baru pun akan terus terjadi jika Dinkes Cianjur tidak mempunyai program penanggulangan yang konkret di hulu.

Yang perlu diingat adalah epidemi HIV/AIDS sifatnya global yang tidak bisa dibatasi penyebarannya dengan batas fisik dan administrasi antar daerah, wilayah bahkan antar negara. Bisa saja ada warga Cianjur yang melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS di luar Cianjur atau di luar negeri. Mereka yang tertular jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Cianjur sebagai 'silent disaster' (bencana terselubung) bagaikan 'bom waktu' yang kelak bermuara jadi 'ledakan AIDS.' <>

* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun