Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

HIV/AIDS Bukan Penyakit Menular yang Mematikan

22 Juni 2024   20:31 Diperbarui: 23 Juni 2024   19:31 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, materi KIE tentang HIV/AIDS selalu mengait-ngaitkan penularan HIV/AIDS dengan seks pranikah, seks di luar nikah, zina, pelacuran, perselingkuhan dan homseksual.

Padahal, secara empiris penularan HIV/AIDS bukan karena sifat hubungan seksual (seks pranikah, seks di luar nikah, zina, pelacuran, perselingkuhan dan homseksual), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom. Ini fakta.

Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Dikatakan oleh Erika [dosen di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yakni Erika Martining Wardani], salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini (HIV/AIDS, pen.) dengan meningkatkkan pengetahuan yang dapat dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media.

Yang jadi persoalan besar adalah sebagian besar media, dalam hal ini media massa dan media online, justru menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS yang mengandung mitos.

Baca juga: Tertular HIV karena Termakan Mitos "Cewek Bukan PSK"

Akibatnya, masyarakat dibelenggu mitos yang membawa mereka, terutama laki-laki dewasa, melakukan perilaku berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.

Selama informasi tentang HIV/AIDS dibalut dengan norma, moral dan agama, maka selama itu pula informasi HIV/AIDS hanya sebatas mitos yang menjerumuskan banyak orang ke perilaku berisiko tertular HIV/AIDS.

Orang-orang, terutama laki-laki dewasa, yang tertular HIV/AIDS tidak menyadarinya karena tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan sebelum masa AIDS.

Akibatnya, mereka menularkan HIV/AIDS ke orang lain tanpa mereka sadari. Jika yang tertular seorang suami, maka ada risiko yang bersangkutan menularkan HIV/AIDS ke istrinya. Bisa juga ke pacar atau selingkuhan.

Jika istri tertular HIV/AIDS, maka ada pula risiko penularan vertikal dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun