Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketinggian Banjir ala Stasiun TV dan Jarak Aman dari Puncak Gunung Berapi ala PVMBG

10 Maret 2024   12:06 Diperbarui: 10 Maret 2024   12:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi -- Banjir setinggi paha orang dewasa di Bojong Asih, Kab Bandung, Jabar (8/3/2019)) (Foto: kompas.com/ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Tampaknya, reporter dan kameraman stasiun TV selalu membawa-bawa meteran (alat untuk mengkur jarak atau ketinggian) ketika meliput banjir.

Buktinya, penyiar TV yang meliput banjir selalu  melaporkan ketinggian banjir dengan ukuran, seperti 30 sentimeter, 1 meter dan seterusnya dan seterusnya.

Astaga, bukan main. Mereka rupanya turun langsung ke lapangan untuk mengukur ketinggian air di tempat-tempat yang kebanjiran.

Kalau ketinggian banjir lebih dari satu meter tentulah reporter TV itu harus menyelam untuk menempatkan ujung meteran di dasar banjir dan menarik lurus ke atas permukaan air.

Mungkin tidak pakai menyelam, tapi dengan menancapkan kayu atau bambu di tempat yang banjir kemudian diukur bekas ketinggian air di kayu atau bambu.

Lalu, bagi warga yang ingin menembus genangan air harus mengukur tinggi badannya apakah aman melewati banjir berdasarkan informasi yang disiarkan TV.

Mengapa reporter TV tidak memakai ukuran yang umum dan mudah dipahami?

Ilustrasi -- Banjir setinggi paha orang dewasa di Bojong Asih, Kab Bandung, Jabar (8/3/2019)) (Foto: kompas.com/ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Ilustrasi -- Banjir setinggi paha orang dewasa di Bojong Asih, Kab Bandung, Jabar (8/3/2019)) (Foto: kompas.com/ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Misalnya, ketinggian banjir semata kaki, sedengkul orang dewasa atau sedada orang dewasa dan seterusnya .... Bisa juga dengan menyebut sebatas jendela atau atap rumah.

Secara umum perbedaan ukuran semata kaki, sedengkul dan seterusnya tidak jauh berbeda karena rata-rata tinggi badan warga tidak jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun