Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perilaku Seksual Berisiko Jadi Penyebab Kasus HIV/AIDS di Banten Naik

4 Januari 2024   15:16 Diperbarui: 4 Januari 2024   15:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: thebizzellgroup.com)

(f) Perempuan dewasa yang sering melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan laki-laki yang sering berganti-ganti pasangan, seperti gigolo, karena bisa saja gigolo tersebut mengidap HIV/AIDS.

Maka, yang dianjurkan mejalani tes HIV secara sukarela adalah warga yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual berisiko di atas. Informasi ini yang harus disebarluaskan secara akurat dengan tidak dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama.

Soalnya, kalau materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama, maka fakta medisnya hilang sedangkan yang sampai ke masyarakat hanya mitos (anggapan yang salah) yang pada akhirnya menyesatkan.

Ada lagi penjelasan: Dinkes Banten juga mewajibkan ibu hamil menjalani skrining untuk mengantisipasi penularan HIV/AIDS dari ibu pada bayi baru lahir.

Sejatinya Dinkes Banten perlu membalik paradigma berpikir yaitu yang mejalani tes duluan bukan ibu hamil, tapi suami ibu hamil. Soalnya, sering terjadi suami ibu hamil yang terdeteksi HIV-positif menolak untuk tes HIV. Bahkan, di Lebak disebutkan suami yang diberitahu istrinya yang melahirkan HIV-positif mereka akan meninggalkan istrinya di rumah sakit dan kabur meninggalkan anak-anaknya.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga di Banten Tanpa Penjelasan Bagaimana Mereka Tertular

Kalau suai yang duluan jalani tes HIV mereka tidak bisa lagi kabur dan mereka dikonseling agar tidak menularkan HIV/AIDS ke orang lain jika hasil tes HIV mereka positif.

Disebukan juga: Kepala Dinkes Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdiar, mengatakan beberapa di antara perilaku seks menyimpang adalah hubungan seksual antara laki-laki dengan laki-laki.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena 'seks menyimpang' tapi karena dilakukan dengan kondisi tidak aman yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan, dalam hal ini LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki), yang menganal tidak memakai kondom. Ini fakta medis!

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Jambi Bukan Karena Perilaku Menyimpang

Terkait dengan kasus HIV/AIDS paling banyak pada 'warga luar' perlu juga diperhatikan mengapa dan bagaimana 'warga luar' lebih banyak yang terdeteksi HIV-positif?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun