Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari AIDS Sedunia: Menunggu Penanggulangan HIV/AIDS yang Komprehensif di Indonesia

1 Desember 2023   00:01 Diperbarui: 3 Desember 2023   17:33 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matriks: Tes HIV adalah program penanggulangan HIV/AIDS di hilir. (Sumber: Dok. Syaiful W. Harahap)

Selain itu ada pula PITC (Provider Initiated Testing and Counseling) yaitu pengamatan di layakan kesehatan oleh dokter terhadap pasien dengan penyakit yang terkait infeksi HIV dianjurkan menjalani voluntary counseling and testing (VCT) yaitu konseling untuk menjalani tes HIV secara sukarela.

Maka, dengan program penanggulangan yang hanya di ranah orasi moral omong kosong Indonesia bisa bebas infeksi HIV baru di tahun 2030.

Baca juga: Ini Mimpi: Indonesia Bebas AIDS Tahun 2030

Itu artinya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia tanpa langkah konkret di hulu yaitu menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, jumlah insiden infeksi HIV baru terutama pada laki-laki melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK, sekarang adalah PSK tidak langsung yaitu prostitusi online melalui media sosial.

Matriks: Tes HIV adalah program penanggulangan HIV/AIDS di hilir. (Sumber: Dok. Syaiful W. Harahap)
Matriks: Tes HIV adalah program penanggulangan HIV/AIDS di hilir. (Sumber: Dok. Syaiful W. Harahap)

Soalnya, sekarang pelacuran sudah pindah dari jalanan dan lokalisasi ke media soaial.

Maka, penanggulangan dengan 'program wajib kondom' bagi laki-laki yang melakukan perilaku seksual berisiko tidak bisa dijangkau.

Matriks. Perilaku seksual laki-laki berisiko tertular HIV/AIDS yang tidak terjangkau. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks. Perilaku seksual laki-laki berisiko tertular HIV/AIDS yang tidak terjangkau. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Dengan kondisi itu insiden infeksi HIV baru terus terjadi yang pada gilirannya laki-laki yang tertular HIV akan jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS' di Indonesia. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun