Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ini 4 Artikel di Kompasiana yang Mengaitkan Pergaulan Bebas dengan HIV/AIDS

16 November 2023   09:29 Diperbarui: 16 November 2023   10:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: ucsf.edu)

Sejatinya artikel dan berita (dengan kaidah jurnalistik) terkait dengan HIV/AIDS adalah menyampaikan fakta medis tentang HIV/AIDS bukan menyebarkan mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.

Setidaknya saya menemukan empat artikel tentang HIV/AIDS yang dibalut dengan mitos, yaitu:

  • Maraknya Sex dan Penyakit HIV/AIDS Akibat Pergaulan Bebas (kompasiana.com, 18/11-2022)
  • Stop Pergaulan Bebas! (kompasiana.com, 20/12-2022)
  • Pergaulan Bebas Menjadi Faktor Utama Penyebab Meningkatnya Kasus Penyakit HIV AIDS (kompasiana.com, 29/12-2022)
  • Cegah HIV, Stop Pergaulan Bebas (kompasiana.com, 28/5-2023)

Dalam artikel "Maraknya Sex dan Penyakit HIV/AIDS Akibat Pergaulan Bebas" ditulis oleh Andre Leonardo Sihotang (18/11-2022), misalnya, judul artikel ini mengumbar mitos yaitu mengaitkan secara langsung (penularan) HIV/AIDS dengan pergaulan bebas.

Selain itu penyebutan 'penyakit HIV/AIDS' juga tidak akurat karena HIV adalah virus, sedangkan AIDS adalah kondisi pengidap HIV yang secara statistik terjadi antara 5-15 tahun setelah tertular jika tidak mengikuti pengobatan dengan obat antriretroviral (ART).

Pergaulan bebas adalah terminologi moralistis yang menyerang remaja untuk menutupi, maaf, kebejatan kalangan dewasa.

Kalau pergaulan bebas adalah melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, apakah hal itu hanya dilakukan oleh kalangan remaja?

Tidak! Maka, lagi-lagi pemakaian terminologi pergaulan bebas tidak akurat ketika dikaitkan dengan HIV/AIDS.

Baca juga: Serial Mitos AIDS #4 Pergaulan Bebas Bukan Penyebab Penularan HIV/AIDS

Dalam artikel disebut: Virus HIV ini beresiko kepada semua orang tanpa terkecuali. Pernyataan ini tidak akurat karena tidak semua orang berisiko tertular HIV/AIDS.

Hanya orang-orang yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual dan nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS saja yang berisiko tertular HIV/AIDS. Tentu saja ada pengeualian yaitu ibu rumah tangga atau istri yang suaminya melakukan perilaku seksual dan nonseksual saja yang beriko tertular HIV/AIDS.

Perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS, yaitu pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti pasangan.

Sementara itu dalam artikel "Stop Pergaulan Bebas!" (20/12-2022) yang ditulis oleh Wahyunda Rizki sebut: .... HIV AIDS yang semakin bertambahnya remaja yang terkena HIV AIDS.

Tapi, dalam artikel tidak ada penjelasan mengapa dan bagaimana remaja tertular HIV/AIDS.

Secara empiris pada masa remaja dorongan seksual tinggi sehingga butuh penyaluran. Pemenuhan hasrat seksual tidak bisa dikonversi sehingga remaja melakukan hubungan seksual berisiko. Ini terjadi karena tidak ada informasi yang akurat tentang bagaimana remaja menyalurkan dorongan seksual yang aman dari risiko menghamili atau hamil serta tidak tertular HIV/AIDS.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS pada Remaja Akibat Materi KIE HIV/AIDS yang Hanya Mitos

Dalam artikel "Pergaulan Bebas Menjadi Faktor Utama Penyebab Meningkatnya Kasus Penyakit HIV AIDS" (29/12-2022) yang ditulis oleh Jihan Dzakhirah, sebut: Perlu diketahui kalau pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit sex menular yaitu HIV AIDS.

Pada pergaulan bebas yang dilakukan dengan seks bebas tidak otomatis terjadi penularan HIV/AIDS karena penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjadi di dalam dan di luar nikah jika selah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom.

Jika sepasang remaja dengan status HIV-negatif melakukan pergaulan bebas dengan seks bebas, maka tidak akan pernah terjadi penularan HIV/AIDS.

Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Di bagian lain disebut: .... Tinggi nya kasus HIV AIDS di Indonesia ini, sangat menghawatirkan, sebab kebanyakan dari mereka yang masih berusia produktif, ....

Kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada usia produktif realistis karena pada masa itu libido seks tinggi, tapi tidak ada informasi yang akurat tentang cara menyalurkan dorongan seksual dengan aman.

Baca juga: AIDS pada Usia Produktif di Yogyakarta bukan Ironis tapi Realistis

Dalam artikel "Cegah HIV, Stop Pergaulan Bebas (28/5-2023) yang ditulis oleh Josephin Viona Aditya, disebutkan: Salah satu faktor penyebab HIV yang sering terjadi adalah pergaulan bebas.

Pernyataan ini tidak akurat karena penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, bukan karena sifat hubungan seksual (pergaulan bebas), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual (salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom). Ini fakta!

Menyebarkan informasi tentang HIV/AIDS yang tidak akurat membuat masyarakat tidak mengetahui cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang akurat.

Maka, tidaklah mengherankan kalau kasus baru HIV/AIDS terus bertambah. Laporan Kemenkes, melalui sihakemkes.go.id, sampai Maret 2023 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 672.266 yang terdiri atas 522.687 HIV dan 149.579 AIDS. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun