Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serial Santet #43 Mengirim Penyakit dalam Air di Tengah Malam dengan Bantuan Tikus

2 November 2023   15:13 Diperbarui: 2 November 2023   15:18 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: kompas.tv/TribunMedan)

Dalam proses pengiriman santet secara magis benda-benda padat benda-benda padat dan binatang hidup dibikin jadi jeli. Ini dikenal sebagai dematerialisasi. Inilah kemudian yang dibawa makhluk halus dengan umpan minyak yang disuling ke sasaran. Minyak dengan beberapa nama sesuai jenis dan fungsinya dari Turki dan harganya mahal.

Baca juga: Serial Santet #12 Beda Antara Sihir dan Santet

Di badan sasaran atau korban jeli itu berubah kembali seperti wujud semula sehingga menimbulkan kesakitan dan penyakit.

Pengalaman Bu Haji di Pandeglang, Banten, yang juga mengobati saya sejak awal tahun 2000-an, dia pernah menarik kursi kayu dari badan seorang 'jagoan' yang tidak bisa bergerak bebas karena posisi badannya persis seperti kursi.

Celakanya, korban santet justru jadi sasaran ejekan dan dihina sementara pengirim santet dengan 'mulut manis' memperdaya tetangga dan keluarga untuk menjadikan korban santet sebagai pihak yang bersalah.

Dari beberapa yang mengejek dan menghina ternyata ada di antara mereka yang justru jadi 'pasien' dukun. Mereka memakai eufemisme dengan sebutan sebagai 'guru spiritual.'

Amit-amit! *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun