Saya aduk-aduk mie sop, tapi kok ada mie kuning. "Tadi Bapak tidak bilang jangan pake mie kuning," kata Fany. Satu porsi mie sop Medan dibanderol Fani Rp 15.000.
Rupanya, di Jakarta mie sop Medan sudah mengalami perubahan yang disesuaikan dengan selera warga. Tapi, tetap tidak pakai bakso.
Semula dikenal sebagai mie so, tapi belakangan lebih populer dengan nama mei sop.
Mie sop di Medan itu pakai gajih dan kuahnya bening. Tapi, Fany lebih memilih kuah dengan rendaman daging dan tulang ayam.
Warung itu dimulai Fani tahun 2016. Tapi, ketika pandemi Covid-19 dia terpaksa tutup hampir dua tahun.
Di sepanjang jalan itu banyak warung dengan makanan khas Batak. "Warung mie sop Medan ini 100 persen halal, Pak," kata Fani yang mualaf ini sejak menikah dengan pemuda Jawa.
Fani yakin mie sop Medan yang diraciknya akan berbeda dengan yang dijual di beberapa warung. Â Soalnya, di malam hari ada beberapa warung yang juga menjual mie sop Medan. "Saya pertahakankan ciri khas bumbu dan kuahnya," kata Fani dengan nada yakin.
Sambal andaliman itu memang enak. Pedas sedikit ada pula rasa asam sehingga seimbang. Tulang ayamnya juga lunak sehingga enak dikunyah.
Saya sudah bertahun-tahun lewat jalan itu tapi tidak pernah melihat warung Fani. Rupanya, baru sekarang ada kesempatan untuk menyantap mie sop yang jadi kegemaran semasa sekolah.
Beberapa minuman dan makanan khas Medan beberapa bisa ditemukan di Jakarta. Hanya saja jarang dan biasanya di tempat-tempat tertentu. *