Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Berita tentang Hepatitis B Misleading Dorong Stigmatisasi Terhadap Perempuan

29 Juli 2023   13:57 Diperbarui: 29 Juli 2023   14:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(d) dari ibu hamil yang mengidap virus Hepatitis B ke janin yang dikandungnya

Itulah sebabnya, (Alm) dr Kartono Mohammad, mantan Ketua Umum PB IDI, mengatakan dia heran orang dengan tegar membuka rahasia medisnya sebagai orang yang mengidap virus Hepatitis B, sementara Odha (Orang dengan HIV/AIDS) dihujat. Selain itu dr Kartono juga mengkritik, waktu itu Askes, yang menolak biaya pengobatan Odha sedangkan pengobatan pengidap virus Hepatitis B dibayar. Padahal, penularannya sama.

Nah, dengan fakta medis di atas maka ibu-ibu yang disebut menularkan virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya terlebih dahulu tertular virus Hepatits B, dalam hal ini dari suaminya.

Penderitaan perempuan terus terjadi, seperti akibat dari pernyataan Imran Pambudi ini: Ia (Imran Pambudi-Pen.) mengimbau ibu hamil untuk segera tes Hepatitis ke fasilitas kesehatan agar bisa mencegah terjadinya penularan ke anak.

Sejatinya Kemenkes membalik paradigma berpikir: Yang menjalani tes Hepatitis B pertama adalah suami perempuan yang hamil. Jika hasilnya positif, maka istrinya menjalani tes Hepatitis B.

Ketika seorang ibu hamil menjalani tes Hepatitis dengan hasil positif, tapi suaminya tidak ikut tes Hepatitis itu artinya pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, membiarkan suami-suami itu jadi mata rantai penyebaran virus Hepatitis B di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Ilustrasi (Sumber: arcare.net)
Ilustrasi (Sumber: arcare.net)

Bahkan, tidak sedikit laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu. Sementara itu pelanggan pekerja seks komersial (PSK) dan Waria juga banyak dari kalangan laki-laki beristri.

Disebutkan pula: Kemenkes juga melakukan pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil. Pada 2022 pemeriksaan hepatitis B dilakukan kepada ibu hamil di 489 kabupaten/kota dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa melebihi 3,2 juta orang.

Celakanya, suami 3,2 juta ibu hamil itu tidak menjalani tes Hepatitis B. Itu artinya pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, melakukan diskriminasi yang mengakibatkan stigmatisasi terhadap perempuan, dalam hal ini ibu-ibu hamil.

Dalam berita kompas.com yang melansir Mayo Clinic, disebutkan cara mencegah hepatitis B, seperti: Menghindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi dengan hepatitis B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun