Pada saat yang sama informasi tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan seksual tidak akurat karena dibumbui dengan moral dan agama sehingga yang sampai ke masyarakat hanya mitos (anggapan yang salah).
Seperti pernyataan Yuhelmi di atas yang mengaitkan 'seks bebas' dengan penularan HIV/AIDS. Itu mitos karena penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena 'seks bebas'.
Dalam berita disebutkan 4 strategi yang sudah dijalankan Pemkot Bukittinggi untuk menanggulangi HIV/AIDS yang dilansir dari bappeda.sumbarprov.go.id, yaitu:
1. Strategi peningkatan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS secara komprehensif
2. Strategi pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaan
3. Strategi peningkatan akses jangkauan pelayanan
4. Strategi dukungan penguatan regulasi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS
Empat langkah di atas tidak menyentuh akar persoalan yaitu insiden infeksi HIV baru di hulu, terutama pada laki-laki melalui hubungan seksual berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Sedangkan strategi 3 adalah program di hilir yaitu terhadap warga Bukittinggi yang sudah tertular HIV/AIDS.
Pemkot Bukittinggi boleh-boleh saja menepuk dada dengan mengatakan: Di Kota Bukittinggi tidak ada pelacuran!