Disebutkan pula: HIV merupakan virus yang tergolong sangat mematikan. Ini juga tidak akurat karena tidak ada kasus kematian karena HIV. Kematian pengidap HIV/AIDS terjadi karena infeksi oportunistik, seperti diare, TBC dan lain-lain.
Disebutkan: Faktor Utama Resiko Penularan HIV/ AIDS: Sering berganti pasangan. Ini tidak akurat karena kalau satu pasangan yang berganti-ganti HIV-negatif, maka tidak akan pernah terjadi penularan HIV/AIDS. Begitu juga jika laki-laki selalu memakai kondom, maka risiko penularan HIV bisa dihindarkan.
Berganti-ganti pasangan seks tanpa kondom merupakan perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV/AIDS.
Disebutkan pula Faktor Utama Resiko Penularan HIV/ AIDS: Melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun heteroseksual. Sayangnya, tidak ada penjelasan tentang seperti apa hubungan seksual yang beresiko itu.
Hubungan seksual yang berisiko tertular HIV/AIDS yaitu hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK langsung dan PSK tidak langsung.
Terkait dengan gejala HIV/AIDS yang disebutkan dalam berita, ada fakta yang luput yaitu gejala-gejala itu hanya bisa dikaitkan dengan infeksi HIV/AIDS jika yang bersangkutan pernah atau sering melakukan perilaku seksual dan nonseksual yang berisiko tertular HIV/AIDS.
Ketika seseorang mengalami gejala yang disebut sebagai gejala HIV/AIDS tapi tidak pernah melakukan perilaku seksual dan nonseksual yang berisiko tertular HIV/AIDS, maka gejala itu sama sekali tidak terkait dengan HIV/AIDS.
Dalam berita disebutkan Pencegahan HIV/ AIDS dengan cara - A: Abstinence atau tidak melakukan hubungan Seks.
Hasrat melakukan hubungan seksual adalah hak dan merupakan anugerah sehingga tidak ada komptensi untuk melarang seseorang melakukan hubungan seksual.
Jika dikaitkan dengan HIV/AIDS, maka bukan melarang melakukan hubungan seksual, tapi tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko tertular HIV/AIDS. Ini fakta! *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H