Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

LGBT Jadi Kambing Hitam Kasus HIV/AIDS di Riau

25 Juni 2023   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2023   20:54 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - (Sumber: metromaleclinic.com)

Lagi pula, Wagub Riau ini rupanya tidak membaca data kasus kumulatif HIV/AIDS di wilayahnya dan di Indonesia.

Laporan sihakemkes (Kemenkes RI) menunjukkan dari tahun 1987 -- September 2022:

Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi yaitu:

  • heteroseksual 28,6%
  • homoseksual 19,0%
  • penyalahguna Narkoba dengan jarum suntik bergantian 3,6%  

Faktor risiko penularan HIV/AIDS:

  • heteroseksual 69,1%
  • homoseksual 10,1%
  • jarum suntik pada penyalahguna Narkoba 9%
  • dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya 2,7%
  • biseksual 1%

Transmisi dan faktor risiko secara nasional ini juga menggambarkan kondisi di daerah yaitu paling banyak terjadi pada kalangan heteroseksual.

Itu artinya Wagub Riau tidak membaca fakta berupa data terkait dengan transmisi dan faktor risiko penularan HIV/AIDS di Indonesia.

Dalam berita disebutkan dari 3.809 kasus kumulatif HIV/AIDS di Riau, 521 di antaranya terdeteksi pada ibu rumah tangga (13,68%). Nah, ini menunjukkan ada 521 laki-laki non-LGBT, dalam hal ini heteroseksual, yang jadi penular HIV/AIDS yaitu para suami kepada 521 ibu rumah tangga tersebut.

Sayangnya, Wagub Riau tidak melihat fakta ini sebagai bagian dari epidemi HIV/AIDS di Riau. Secara empiris yang menyebarkan HIV/AIDS melalui hubungan seksual tanpa kondon di dalam dan di luar nikah justru laki-laki heteroseksual atau non-LGBT. Ini fakta!

Tapi, yang terjadi justru pengaitan (penularan atau penyebaran) HIV/AIDS melalui LGBT. Namun, perlu diingat hal ini jelas tidak akurat, karena:

Lesbian (perempuan yang secara seksual tertarik dengan perempuan): Secara seksual tidak terjadi seks penetrasi sehingga seks pada lesbian bukan faktor risiko penularan HIV/AIDS. Sampai sekarang belum ada laporan kasus penularan HIV/AIDS dengan faktor risiko lesbian.

Baca juga: Kaitkan Lesbian Langsung dengan Penyebaran HIV/AIDS Adalah Hoax

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun