Saya memilih malam kedua dengan pertimbangan tidak seramai malam pertama. Tapi, dugaan itu salah karena di malam kedua justru terjadi kerusuhan kecil di akhir konser penonton mamaksa masuk ke lapangan hijau ke  dekat panggung.
Dari Yogya berangkat sore hari dengan KA Senja dari Sta Tugu. Sampai di Sta Gambir pagi. Langsung ke toilet dan cuci muka tidak ganti pakaian karena hanya ada yang melekat di badan. Seterusnya saya langsung ke Bu Dibyo yang berjarak sekitar 1 km dari Gambir ke arah TIM.
Sampai di loket saya masih dapat di depan karena masih pagi hari. Karcis sudah di tangan. Rasanya lega.
Tapi, perjuangan belum selesai. Dari Cikini masih harus ke Stadion Utama Senayan. Dari loket Bu Dibyo jalan kaki ke Jalan Thamrin selanjutnya naik bus tingkat ke Komdak (sekarang Polda Metro Jaya).
Di emperan stadion sudah banyak yang menunggu konser. Saya pilih duduk nyender dengan harapan bisa tertidur.
Sekitar pukul 19.00 pintu mulai dibuka. Saya langsung masuk. Di panggung ada band pemuka, kalau tidak salah God Bless.
Memang, Deep Purple yang manggung di Senayan itu sudah berganti beberapa personilnya, David Coverdale (vokal) menggantian Ian Gillan (yang disebut sauranya sampai empat oktaf), Tommy Bolin (gitar, vokal) menggantikan gitaris handal Richie Blackmore, Glenn Hughes (bas, vokal), Jon Lord (kibor, backing vokal), dan Ian Paice (drum, perkusi).
Coverdale menyapa penonton: "Selamat Malam .... Apa kabar?" Jrenggggg .... Lagu-lagu terkenal mereka mulai " dari Smoke on The Water", "Lazy, Highway Star", "Georgia on My Mind" dan tentu saja Soldier of Fortune menggema di stadion yang malam itu langit di atas stadion cerah.
Selesai konser mulai terpikir: Tidur atau istirahat di mana malam dan siang besok? Soalnya, KA Senja baru berangkat pukul 16.00 WIB.