Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenang Perjalanan dari Yogyakarta Menonton Konser Deep Purple di Senayan Jakarta Tahun 1975

18 Mei 2023   16:01 Diperbarui: 18 Mei 2023   16:13 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Loket tiket Ibu Dibyo di Cikini, Jakarta Pusat (Sumber: id175290-ibu-dibyo-ticket-box.contact.page) 

Ketika ada kabar Deep Purple akan manggung di Jakarta, penggemar band itu pun sibuk karena waktu itu belum ada penjualan tiket online. Kalau dipesan melalui kerabat tentulah repot karena ketahuan bolos, soalnya waktu itu bukan masa liburan.

Maka, kalau di masa liburan ongkos kereta api (KA), ketika itu KA Senja Yogya, bisa dapat potongan (reduksi), tapi ketika hendak ke Jakarta nonton konser Deep Purple tidak bisa dipakai karena tidak masa liburan. Soalnya, harus ada rekomendasi dari kampus.

Yang jadi persoalan uang di tangan tidak cukup untuk ongkos pp, beli tiket, makan dan lain-lain. Waktu itu belum ada ATM, bahkan tabungan pun sangat jarang dimiliki pelajar dan mahasiswa. 

Harga tiket ketika itu Rp 1.000 -- Rp 7.500 tergantung posisi di tribun atau di pinggir lapangan. Waktu itu kurs 1 dolar AS = Rp 415. Itu artinya harga tiket antara 2,41 -- 18,07 dolar AS. Jika dihitung dengan kurs dolar AS sekarang (18/5-2023), maka harga tiket Deep Purple itu berkisar antara Rp 35.822,36 -- Rp 268.593,38. Tapi, perlu diingat ketika perekonomian sangat berat sehingga nilai uang sangat berarti. Wesel saya Rp 25.000/bulan di luar keperluan lain-lain, seperti uang kuliah, beli pakaian, buku dan lain-lain.

Apa akal? 

Saya makan di sebuah warung dekat kos dengan menitipkan uang di awal bulan setelah menerima wesel dari kampung nun di bagian selatan Sumatera Utara, Kota Padangsidimuan.

Saya beruntung karena ibu tempat makan saya baik kepada saya. Misalnya, di akhir bulan ibu selalu menawarkan uang karena di buku kecil yang jadi catatan makan selalu ada saldo. Banyak buku kecil teman yang ditahan ibu sejak akhir bulan karena mereka tidak jujur. 

Kalau baru terima wesel ada di antara mereka yang makan di tempat lain, sementara di buku kecil saldonya minus. 

Ketika saya jelaskan tujuan saya, ibu itu pun memberikan uang untuk bekal nonton konser. Semoga almarhum ibu dan bapak pemilik warung itu dapat tempat di sisi-Nya. Amin.

Karena niat sudah bulat persiapan pun terus dilakukan. Tiket hanya dijual di Ibu Dibyo, ketika itu merupakan loket penjualan berbagai macam tiket di Jalan Cikini, Jakarta Pusat. Sedangkan tiket KA saya biasanya beli di, kalau tidak salah, Carnation, yang merupakan agen perjalan di pojok Patung Pak Tani, Menteng, antara Gambir dan Bu Dibyo.

Deep Purple manggung dua malam di Senayan yaitu 4 dan 5 Desember 1975. Mereka mendarat di Bandar Udara Kemayoran, Jakarta, Rabu siang, 3 Desember 1975, dengan pesawat Boeing 707 Transair. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun