Eh, semua cewek yang menyerang saya menghapus pertemanan. Nah, bagi mereka 'seks bebas' adalah zina dengan PSK di tempat pelacuran, kalau suka sama suka bukan 'seks bebas.'
Maka dari itu pemakaian 'seks bebas' menghambat penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.
Baca juga: Seks Bebas Jargon yang Jadi Kontra Produktif terhadap Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
Maka, sudah saatnya informasi tentang cara-cara penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual disampakan secara faktual bukan dengan bumbu moral yang justru menenggelamkan fakta medis dan menyuburkan mitos.
Tapi, agaknya pemerintah tetap berpegang pada mitos daripada menyampaikan fakta. Buktinya, di situs resmi pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, tertulis: "PENCEGAHAN PENULARAN HIV Dengan ABCD ABSTINENCE Hindari Seks Bebas."
Laporan resmi jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang dipublikasikan melalui situs siha.kemkes.go.id baru sampai 31 Desember 2021 yaitu sebanyak 591.943 yang terdiri atas 456.453 HIV dan 135.490 AIDS.
Tentu saja angka ini tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.
Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).
Selain jumlah kasus yang terus bertambah, persoalan besar adalah infeksi HIV baru tidak semuanya terdeteksi sehingga warga, terutama laki-laki dewasa, jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.