10 PSK di tempat pelacuran Kali Asin, Karawang, idap HIV/AIDS itu artinya sudah ribuan warga Karawang yang berisiko tertular HIV/AIDS
"Kita lakukan ini (maksudnya pemeriksaan terhadap PSK di Kali Asin, Karawang-pen.) untuk pengchekan dan menekan laju jumlah pengidap HIV kedepan. .... " Ini pernyataan Ucin Supriyadi, S.Km, Kepala Puskesmas Kotabaru, Kab Karawang, Jawa Barat (Jabar) dalam berita "Duh, 10 PSK Positif HIV Aids, 3 Idap Sipilis di Lokalisasi Kali Asin" di pelitakarawang.com (7/10-2022).
Pernyataan Ucin itu tidak akurat karena:
(a). Ada laki-laki dewasa pengidap HIV/AIDS bisa warga Karawang yang menularkan HIV/AIDS ke PSK di Kali Asin. Dalam kehidupan sehari-hari mereka ini bisa sebagai seorang suami sehingga ada risiko menularkan HIV/AIDS ke istrinya. Bahkan, ada laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu sehingga jumlah perempuan yang berisiko tertular HIV/AIDS tambah banyak (lihat matriks penyebaran HIV/AIDS dari PSK di Karawang).
(b). Sebelum dilakukan pengecekan terhadap PSK di tempat pelacuran Kali Asin pada 7 Oktober 2022 sudah banyak laki-laki dewasa warga Karawang yang melakukan hubungan seksual dengan PSK di Kali Asin. Setelah pengecekan laki-laki yang tertular HIV/AIDS dari PSK di Kali Asin jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Karawang.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka yang tertular HIV/AIDS dar PSK di Kali Asin bisa sebagai seorang suami sehingga ada risiko menularkan HIV/AIDS ke istrinya. Bahkan, ada laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu sehingga jumlah perempuan yang berisiko tertular HIV/AIDS tambah banyak (lihat matriks penyebaran HIV/AIDS oleh laki-laki yang tertular HIV/AIDS dari PSK di Karawang).
Maka, persoalan yang sebenarnya bukan pada 10 PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS tersebut, tapi pada masyarakat Karawang karena ratusan laki-laki melakukan hubungan seksual dengan 10 PSK tersebut.
Secara medis seseorang terdeteksi HIV/AIDS melalui tes HIV minimal sudah tertular tiga bulan sebelum tes. Itu artinya 10 PSK itu sudah mengidap HIV/AIDS sejak Juli 2022.