Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warga Kota Tidore Kepulauan yang Kembali dari Luar Daerah Wajib Periksa ke RS

16 Juli 2022   21:04 Diperbarui: 16 Juli 2022   21:15 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, imbauan bukan kepada semua warga Kota Tidore Kepulauan yang baru pulang dari luar daerah, tapi kepada warga Kota Tidore Kepulauan dewasa yang pernah atau sering melakukan salah satu atau lebih perilaku seksual berisiko di atas baik di Kota Tidore Kepulauan atau di luar Kota Tidore Kepulauan.

Disebutkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kota Tidore Kepulauan dari tahun 2005 sampai tahun 2022 sebanyak 77.

Yang perlu diingat jumlah yang terdeteksi, dalam hal ini 77, tidak menggambarkan jumlah kasus HIV/AIDS yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Kasus yang dilaporkan atau terdeteksi (77) digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus yang tidak terdeteksi digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).

Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Maka, Pemkot Tidore Kepulauan harus membuat program yang konkret untuk mendeteksi atau mencari warga yang mengidap HIV/AIDS selain yang sudah terdata. Soalnya, warga pengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Warga pengidap HIV/AIDS tidak menyadari mereka sudah mengidap HIV/AIDS karena tidak ada ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan sebelum masa AIDS (secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV, ini jika tidak minu obat antiretroviral/ARV sesuai resep dokter).

Disebutkan pula: Rata rata pengidap HIV AIDS Kota Tidore Kepulauan lanjut dia adalah usia produktif mulai dari 18 tahun ke atas.

Hal di atas logis dan realistis karena dorongan seksual yang tinggi terjadi setelah usia 18 tahun sampai umur 49 tahun.

Akan jadi maaslah kalau kasus HIV/AIDS di Kota Tidore Kepulauan terdeteksi pada balita dan remaja atau pada lansia. Ini baru persoalan besar.

Disebutkan pula oleh Majid: "Untuk atasi ini (penyebaran HIV/AIDS-pen), Dinkes akan mengkroscek, dimana lokasi Transmisi Lokal agar ada pencegahan lebih lanjut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun