Ini jelas orasi moral yang tidak faktual karena tidak ada hubungan antara seks pranikah dengan penularan HIV/AIDS. Risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (seks pranikah, zina, melacur, selingkuh dan homoseksual), tapi karena kondisi (saat terjadi) hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom (lihat matriks).
Selain itu HIV/AIDS pada kalangan remaja dan usia muda yang belum mempunyai istri ada di terminal terakhir karena mereka tidak mempunyai pasangan tetap, dalam hal ini istri.
Sementara itu HIV/AIDS pada laki-laki beristri akan jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah. Bagi yang beristri akan menularkan HIV/AIDS ke istri atau pasangan seks lain, seperti selingkuhan dan PSK. HIV/AIDS pada laki-laki beristri akan bermuara pada anak-anak yang kelak dilahirkan istrinya.
Seperti disebutkan dalam berita: Ia (Bupati Sri Mulyani-pen.) menyampaikan penularan kasus HIV dan AIDS di Klaten banyak terjadi dan perlu diwaspadai yakni dari ibu ke bayi nya atau ke anaknya.
Yang jadi pertanyaan, apa langkah Pemkab Klaten mendeteksi HIV/AIDS di masyarakat? Soalnya, angka HIV/AIDS yang dilaporkan tidak menggambarkan jumlah kasus HIV/AIDS yang ada di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es. Jumlah yang terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).
Lagi pula bagaimana mengukur kaidah norma dan agama dalam seks pranikah dan seks berisiko. Itu ada di ranah privasi yang tidak mungkin diintervensi.
b. Penguatan individual mengenai kesehatan reproduksi menjelang pernikahan untuk menuju keluarga yang sehat dan sejahtera;
Risiko tertular HIV/AIDS pada seorang suami bisa terjadi selama pernikahan biarpun sebelum menikah dilakukan tes HIV.
c. Menggunakan kondom secara konsisten bagi suami/isteri ODHA;