Baca juga: AIDS di Samosir, 3 Anak-anak Pengidap HIV/AIDS Terancam Diusir
Nah, untuk hal ini pimpinan panti asuhan yang didukung dan didanai pemerintah diberikan pemahaman tentang HIV/AIDS dengan pijakan fakta medis. Jika anak-anak dengan HIV/AIDS ditititpkan ke panti asuhan cukup pimpinannya yang mengetahui.
Dengan membuka identitas anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS akan menambah kegaduhan karena sebagian orang akan menghubung-hubungkannya dengan (perilaku seksual) orang tua anak-anak itu. Hal ini tidak mudah dipupus karena dari awal epidemi materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) HIV/AIDS selalu dibalut dan dibumbui dengan norma, moral da agama sehingga yang sampai ke masyarakat hanya mitos, yang menutup fakta medis tentang HIV/AIDS.
Disebutkan oleh Ikrimah, "Semoga tahun anggaran 2023 nanti bisa segera disiapkan rumah singgahnya dan rumah penampungannya." Dengan membuat rumah singgah, panti asuhan, dan penampungan khusus untuk anak-anak dengan HIV/AIDS merupakan langkah yang menyuburkan stigma dan diskriminasi karena masyarakat melihat anak-anak itu justru 'diasingkan' dari masyarakat. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H