Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Layanan Pengobatan HIV/AIDS di Kota Depok Merupakan Penanggulangan di Hilir

2 Mei 2022   03:51 Diperbarui: 2 Mei 2022   03:55 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus-kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada ibu rumah tangga menunjukkan suami mereka melakukan hubungan seksual, antara lain dengan PSK, tanpa memakai kondom. Pada gilirannya infeksi HIV akan terjadi pada anak-anak yang dilahirkan istri-istri yang tertular HIV/AIDS dari suaminya.

Peroalan kian runyam karena transaksi seks prostitusi online tidak bisa dijangkau untuk melakukan penyuluhan dan advokas karena transaksi melalui media sosial dan eksekusi terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu.

Di bagian lain Mary mengatakan: "Saya berharap, dengan penambahan faskes PDP HIV/AIDS dan PIMS mampu memutus rantai penularan HIV/AIDS dan IMS."

Tentu saja penambahan Faskes tidak bisa memutus rantai penularan HIV/AIDS dan IMS karena langkah itu di hilir, sementara insiden infeksi HIV baru terjadi di hulu. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan penyebarluasan materi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) berupa anjuran kepada laki-laki yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK langsung atau PSK prostitusi online agar segera menjalani tes HIV secara sukarela.

Risiko insiden infeksi HIV melalui hubungan seksual dengan PSK melalui prostitusi online hanyalah salah satu dari sekian banyak pintu masuk HIV/AIDS ke masyarakat di Kota Depok, pintu masuk lain pun sangat potensial menyebarkan HIV/AIDS di Kota Depok, yaitu:

(1). Melalui laki-laki dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom, di dalam nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu dari perempuan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;

(2). Melalui perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom, di dalam nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti karena bisa saja salah satu dari laki-laki tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;

(3) Melalui laki-laki dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom, di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti (seperti perselingkuhan, perzinaan, dll.) karena bisa saja salah satu dari perempuan atau laki-laki tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;

(4) Melalui perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom, di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti (seperti perselingkuhan, perzinaan, dll.) karena bisa saja salah satu dari laki-laki tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;

(5) Melalui perempuan dewasa heteroseksual (secara seksual tertarik dengan lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan gigolo, dengan kondisi gigilo tidak memakai kondom, karena bisa saja gigolo itu mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko terjadi penularan HIV/AIDS;

Dengan melihat pintu masuk HIV/AIDS ini tentulah merupakan pekerjaan berat bagi Pemkot Depok, dalam hal ini Dinkes Kota Depok, untuk mencegah insiden infeksi HIV baru dan menghambat penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun