Celakanya, pandemi Covid-19 juga membuat survailans tes HIV (tes HIV pada kalangan tertentu dan para kurun waktu yang tertentu untuk memperoleh prevalensi HIV-positif) tidak dijalankan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan Dinas-dinas kesehatan pemerintah daerah).
Pekerja seks komersial (PSK) sendiri dikenal 2 tipe, yaitu:
(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.
(2). PSK tidak langsung adalah pekerja seks yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, PSK pada prostitusi online, dll.
PSK langsung pun sudah lari ke prostitusi online karena mereka tidak lagi dilokalisir sehingga praktek PSK langsung pun masuk ke ranah prostitusi online.
PSK yang bekerja melalui prostitusi online, baik sebagai PSK langsung maupun PSK tidak langsung, tentulah ikut mudik juga. Mereka umumnya praktek di kota-kota besar dan kota-kota dengan industri serta daerah tujuan wisata (DTW).
Di Indonesia dikenal ada beberapa daerah tujuan pelacuran yang khas, yaitu:
- Batam dan Kepulauan Riau serta Riau jadi daerah tujuan laki-laki dari Singapura dan Malaysia,
- Pontianak dan Singkawang jadi daerah tujuan laki-laki dari China dan Taiwan
- Bali jadi daerah tujuan laki-laki dari manca negara,
- Cilegon (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat) jadi daerah tujuan laki-laki dari Korea Selatan, serta
- Kawasan Puncak (Jawa Barat) jadi daerah tujuan laki-laki dari Asia Depan dan Timur Tengah.
PSK yang bekerja melalui prostitusi online di daerah-daerah tidak terjangkau sehingga status HIV mereka tidak diketahui. Celakanya, tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada PSK yang bekerja melalui prostitusi online itu, sehingga status HIV mereka hanya bisa diketaui melalui tes HIV.
Namun, karena tidak ada mekanisme yang komprehensif untuk mendeteksi HIV pada PSK yang bekerja melalui prostitusi online, maka ada di antara mereka yang potensial sebagai "pembawa HIV/AIDS" ke kampung halamannya.
Baca juga: PSK dan Perantau Mudik Bisa Jadi Ada yang Bawa AIDS sebagai "Oleh-oleh"
PSK yang bekerja melalui prostitusi online itu ada yang mempunyai suami atau pacar di kampong sehingga bisa terjadi penularan HIV/AIDS jika ada hubungan seksual tanpa kondom. PSK yang bekerja melalui prostitusi online yang positif HIV/AIDS yang tidak punya suami dan pacar pun bisa jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di kampungnya jika mereka menjalankan praktek pelacuran.