Intervensi terhadap laki-laki supaya memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual hany bisa dilakukan pada hubungan seksual dengan dengan PSK langsung dengan syarat praktek PSK langsung dilokalisir. Celakanya, sejak reformasi ada gerakan massal dengan nuansa moral yang menutup semua tempat pelacuran.
Itulah sebabnya sekarang pelacuran pindah ke media sosial yang melibatkan PSK tidak langsung sehingga tidak bisa diintervensi karena transaksi terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu.
Selain itu langkah lain adalah menemukan kasus HIV/AIDS di masyarakat dengan cara-cara yang tidak melawan hokum dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Disebutkan pula: Keempat bagaimana mempermudah akses penderita mendapatkan layanan dalam hal pengobatan HIV-AIDS.
Pengobatan adalah langkah penanggulangan di hilir. Sebelum seorang warga mendapatkan pengobatan dia sudah menularkan HIV/AIDS, misalnya, kalau seorang sumai menularkan ke istri (horizontal) atau pasangan seks lain, seperti selingkuhan, pacar, dll. Yang tidak beristri menularkan ke pasangan seks, seperti pacar atau PSK.
Dengan kondisi seperti sekarang adalah hal yang sulit menekan jumlah kasus baru HIV/AIDS karena tidak ada yang bisa dilakukan di hulu. Itu artinya insiden infeksi HIV baru, terutama pada laki-laki dewasa, melalui hubungan seksual dengan PSK langsung dan PSK tidak langsung akan terus terjadi sehingga penyebaran HIV/AIDS di masyarakat bagaikan 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H